Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Psikopat Wanita Kemungkinan Lebih Banyak Dibanding Perkiraan

Kompas.com - 28/02/2024, 08:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dengan demikian, kata Boddy, sekunder mencakup gaya hidup psikopat, serta lebih berfokus pada kekerasan dan perilaku antisosial.

"Elemen sekunder dan langkah-langkah untuk mengatasinya, sebagian besar didasarkan pada penelitian terhadap penjahat yang berada di penjara dan merupakan seorang psikopat, sehingga para peneliti saat ini merasa bahwa langkah-langkah tersebut tidak cocok untuk mengidentifikasi psikopati wanita," kata Boddy.

Penelitian yang mengamati psikopati pada wanita juga lebih sedikit dibandingkan pada pria, sehingga mungkin para penilai enggan menyebut kaum hawa sebagai psikopat.

Baca juga: 3 Psikopat Dunia yang Sejak Kecil Gemar Membunuh Hewan

Kemungkinan rasio perbandingan 1:1

Psikopat pria dan wanita awalnya diperkirakan memiliki rasio perbandingan sebesar 10:1. Namun, penelitian Boddy, angka tersebut sangatlah berbeda jika hanya dengan mengacu pada bagian primer LSRP.

"Hampir satu banding satu," kata Boddy, merujuk perkiraannya soal perbandingan psikopat pria dan wanita.

Kendati demikian, diperlukan penelitian skala besar terhadap orang dewasa yang dipilih secara acak untuk mendapatkan gambaran lebih pasti.

Boddy melanjutkan, meski diperkirakan 1 persen pria di dunia adalah psikopat, diagnosisnya berada pada salah satu ujung spektrum.

"Perkiraan (menggunakan bagian pertama dari LSRP menunjukkan) ada sekitar 23 persen pria yang meski bukan psikopat, memiliki cukup banyak sifat yang menjadi masalah bagi masyarakat," paparnya.

Merujuk penelitiannya sendiri yang didasarkan pada survei terhadap pekerja kantoran, ciri-ciri "pembawa masalah" yang sama juga dapat ditemukan pada wanita.

"Sekitar 12 persen hingga 13 persen wanita memiliki ciri-ciri tersebut, sehingga berpotensi menjadi masalah," imbuhnya.

Boddy pun menyebut, mengenali psikopati pada wanita dan pria adalah hal yang penting lantaran orang-orang seperti itu dapat berdampak besar di lingkungan kerja.

Dia mencontohkan, mereka mungkin akan mengesampingkan, menganiaya, atau bahkan mengintimidasi karyawan.

Selain itu, dia mencatat, bisnis yang dipimpin oleh orang-orang psikopat juga dapat kehilangan arah, yang memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap organisasi besar.

"Mereka melihat keserakahan, ketidakjujuran, serta kekejaman dari para petinggi dan ini melemahkan demokrasi dan supremasi hukum," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com