Kukuh menuturkan bahwa ia sering mengadakan live di TikTok dengan menyanyi sambil mendengarkan masukan dari warganet.
Sekali live di TikTok, penonton yang menyaksikan siaran langsungnya mencapai ribuan orang, dan kemungkinan, sebagian besar adalah dari Dapil Wonogiri 1.
Ia mengatakan bahwa sejak awal memang menargetkan pemilih pemula dan anak muda yang easy listening dan tidak ingin caleg yang bertele-tele.
“Kalau setiap hari saya post, dan sampai ke beranda mereka, akhirnya secara tidak sadar kan mereka jadi mengingat saya,” ucapnya.
Baca juga: Sama-sama Usung Anies, Kenapa Naiknya Elektabilitas Nasdem Tak Diikuti Demokrat dan PKS?
Lebih lanjut, Kukuh menjelaskan bahwa ibu kandungnya berasal dari Pacitan, hal itulah yang membuatnya merasa dekat dengan Partai Demokrat.
Selain itu, ia mengutarakan bahwa banyak saudaranya yang bergabung dengan Partai Demokrat di Pacitan dan merasa cocok dengan visi misi partai bernuansa biru tua tersebut.
“Meskipun di Wonogiri minoritas, saya merasa Partai Demokrat cocok dan klik dengan saya,” kata Kukuh.
Kukuh sendiri tidak mengira bisa bertemu dan berbincang langsung dengan SBY.
Ia awalnya membuat enam buah lagu untuk kampanye dan kebetulan semuanya ditonton puluhan juta kali di media sosial.
Kukuh menyatakan, apabila ditotal, keenam lagunya yang ada di media sosial sudah mencapai 300 juta kali penayangan.
Karena banyak yang menonton, berbagai lagu dan jingle yang dibuat Kukuh akhirnya sampai ke telinga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan juga SBY.
“Awalnya Pak SBY tahu dan dikirim pesan Whatsapp dari stafnya. Pak SBY saat itu mengapresiasi karena mengangkat branding Demokrat,” ujarnya.
Setelah itu, Kukuh mengatakan bahwa saat masa tenang, SBY pulang ke Pacitan dan ingin menemui dirinya.
Akhirnya, Kukuh dapat bertemu dengan SBY pada Senin (12/2/2024) yang kemudian diunggah di media sosial miliknya.
Baca juga: Bukan ke Demokrat dan PKS, Ini Alasan Surya Paloh Lebih Memilih Temui Golkar