Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Gibran Unggul Sementara, Adakah Potensi Perbedaan Hasil "Quick Count" dan "Real Count"?

Kompas.com - 15/02/2024, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hasil quick count atau hitung cepat dari enam lembaga menunjukkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berhasil unggul.

Keenam lembaga tersebut adalah Litbang Kompas, Charta Politika, Indikator, Lembaga Survei Indonesia, Poltracking, dan Populi Center.

Dengan data masuk hampir 100 persen, Prabowo berhasil meraup suara lebih dari 55 persen di enam lembaga tersebut.

Sementara, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih rata-rata suara 25 persen dan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud meraup rata-rata 16 persen suara.

Perlu dicatat, quick count bukanlah resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasil resmi Pilpres 2024 atau tetap menunggu perhitungan suara secara manual oleh KPU atau real count.

Lantas, adakah potensi perbedaan hasil quick count dan real count?

Baca juga: Link Real Count KPU, Hasil Hitung Suara Pemilu 2024

Hasil tidak akan beda jauh

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, hasil quick count tidak akan jauh berbeda dengan real count dari KPU.

"(Hasil quick count dan real count) tidak akan jauh berbeda," kata Ahmad, sata dihubungi Kompas.com, Rabu.

Pasalnya, quick count memiliki tingkat validitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Hal itu bisa dilihat dari metodologi yang dilakukan masing-masing lembaga survei.

Atas dasar itu, Umam mengatakan bahwa quick count bisa dijadikan sebagai instrumen untuk mencermati kualitas proses rekapitulasi suara berbasis real count di lembaga penyelenggara Pemilu 2024.

Angka hasil quick count juga menegaskan bahwa Pilpres 2024 hanya berjalan satu putaran, dengan Prabowo-Gibran akan dinyatakan sebagai pemenang dari kontestasi ini

Baca juga: Hasil “Quick Count” Charta Politika Pileg DPR Data 68,20 Persen

Potensi perubahan hasil quick count dan real count

Terpisah, Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menyampaikan, kecil kemungkinan terjadi perubahan perolehan suara dari quick count tersebut.

Hal ini dilihat dari selisih perbandingan perolehan suara Prabowo-Gibran dengan Anies-Muhaimin.

"Perbandingan perolehan suara pertama dan kedua itu cukup jauh. Jadi besar kemungkinan satu putaran," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Kondisi tersebut berbeda dengan Pilpres 2019 yang mengalami perubahan pada hasil quick count dan real count.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com