Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Dugaan Penyebab Harga Beras Mahal dan Langka Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 13/02/2024, 16:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Pemerintah daerah: belum masa panen

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta membenarkan kelangkaan stok beras premium di minimarket.

"Kelangkaan beras premium di minimarket yang banyak dikeluhkan masyarakat," ujar Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati, diberitakan Kompas.com (12/2/2024).

Menurutnya, salah satu penyebab kelangkaan beras premium di minimarket Jakarta karena Indonesia belum masuk waktu panen raya.

"Panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan," jelas dia.

Suharini menambahkan, kelangkaan beras dipengaruhi aktivitas pedagang berkurang setelah libur panjang pekan kemarin. Sehingga butuh waktu pengisian ulang stok beras oleh pihak ritel.

Polri: bukan karena bansos dan cek potensi penimbunan

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyatakan harga beras naik bukan karena digunakan untuk bantuan sosial (bansos).

Whisnu menjabarkan, kenaikan harga beras di beberapa daerah dapat disebabkan banyak faktor, seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, ataupun keterbatasan lahan dan air.

"Sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (13/2/2024).

"Namun terkait hal tersebut sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi oleh kementerian/lembaga terkait," sambungnya.

Untuk mengatasi itu, pihaknya berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar. Caranya dengan monitoring dan pengawasan ke petani beras serta jalur distribusinya.

Whisnu menegaskan, polisi akan mengecek tempat penyimpanan atau gudang beras untuk memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan beras.

Baca juga: Alasan Pembagian Bansos Beras Dihentikan pada 11-14 Februari 2024

Harga beras di Kota Madiun, Jawa Timur melambung hingga Rp 19.000 perkilogram dalam dua pekan terakhir. Kenaikkan harga beras dipicu stok beras ditingkat distributor yang menipis bahkan langka. Nampak pedagang di Pasar Besar Kota Madiun masih menjual beras kendati harga terus meroket, Senin (12/2/2024).KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Harga beras di Kota Madiun, Jawa Timur melambung hingga Rp 19.000 perkilogram dalam dua pekan terakhir. Kenaikkan harga beras dipicu stok beras ditingkat distributor yang menipis bahkan langka. Nampak pedagang di Pasar Besar Kota Madiun masih menjual beras kendati harga terus meroket, Senin (12/2/2024).
Erick Thohir: situasi geopolitik seluruh dunia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, harga beras di Indonesia naik seiring kenaikan harga pangan di seluruh dunia.

"Kalau harga beras melonjak itu di seluruh dunia. Di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat," ujarnya, dilansir dari Kompas.com (12/2/2024).

Dia menjelaskan, harga pangan dipengaruhi kondisi geopolitik yang memanas di sejumlah negara. Akibatnya, proses distribusi pangan terganggu.

"Memang harga beras dan pangan dunia sedang naik. Ini karena tentu situasi geopolitik, ada peperangan di beberapa negara, ada penjajahan saudara kita di Gaza," tambah Erick.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com