KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia tengah diguyur hujan lebat hingga ekstrem.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kondisi tersebut terjadi lantaran sebagian wilayah saat ini sudah mulai memasuki puncak musim hujan 2023/2024.
"Berdasarkan analisis data iklim BMKG, sekitar lebih dari 55 persen wilayah Zona Musim (ZOM) Indonesia diprediksi akan memasuki puncak musim hujan pada periode Januari-Februari 2024," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).
Sementara itu, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah.
Kondisi tersebut dipengaruhi karena aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan.
Selain itu, aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur juga turut memicu peningkatan potensi awan hujan.
Guswanto menyebut, kondisi itu juga dipengaruhi karena terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan, termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.
"Berdasarkan kondisi tersebut, sebagian wilayah yang perlu diwaspadai untuk potensi hujan intensitas sedang hingga lebat periode 10-14 Februari 2024," imbuhnya.
Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat pada 10-14 Februari 2024?
Baca juga: BMKG: 29 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Imlek Hari Ini dan Besok
Menurut data prakiraan cuaca dari BMKG, potensi hujan sedang hingga lebat perlu diwaspadai untuk sejumlah wilayah pada periode 10-14 Februari 2024.
Pasalnya, cuaca ekstrem ini dapat memicu sejumlah bencana hidrometeorologi basah yang berupa banjir, tanah longsong, hingga curah hujan ekstrem.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat 10-14 Februari 2024:
Baca juga: BMKG: Indonesia Akan Diguyur Hujan Saat Imlek dan Pemilu 2024
Guswanto mengatakan, salah satu langkah yang telah dilakukan BMKG dalam mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama puncak musim hujan ini adalah dengan menempatkan satu unit mobile weather radar di Stasiun Meteorologi Kertajati sejak 31 Januari 2024.
Hal itu bertujuan untuk memantau perkembangan cuaca secara terkini di sekitar wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Resolusi spasial data radar cuaca yang dihasilkan dari mobil radar tersebut mencapai 250 meter dengan resolusi temporal data sekitar 05-10 menit.
Sementara itu, cakupan areanya hingga 120 km yang meliputi wilayah Bandung, Subang, Cirebon, Sumedang, Tasikmalaya, Banjar, Tegal, Indramayu, Kuningan dan Purwakarta.
"Mobile radar BMKG ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan Aerodrome Warning bagi pesawat yang akan take off dan landing di Bandara Kertajati," terang Guswanto.
"Selain itu, produk citra radar yang dihasilkan dapat digunakan untuk meningkatkan layanan informasi peringatan dini cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya," pungkasnya.
Baca juga: Mengapa Hujan Kerap Turun Saat Imlek? Ini Penjelasan BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.