Sementara itu, Ganjar menilai sanksi berupa peringatan keras kepada Hasyim yang dijatuhkan oleh DKPP adalah peringatan keras bagi penyelenggara pemilu supaya lebih berhati-hati.
Hal tersebut dikatakan Ganjar saat bersilaturahmi ke pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Zawiyah Samarang Garut, KH Syekh Ikhyan Badruzzaman, di Garut, Jawa Barat, Senin.
Menurut Ganjar, ada dua catatan baru yang mengiringi perjalanan demokrasi Indonesia, yakni kasus Ketua KPU dan MK.
"Ini peringatan bagi penyelenggara kita agar lebih berhati-hati. Mudah-mudahan penyelenggara Pemilu bisa introspeksi, menyiapkan diri lebih baik hingga tidak melanggar etika," ujar Ganjar dikutip dari Kompas.com, Senin.
Ganjar menyampaikan, penyelenggara pemilu perlu menyiapkan diri lebih baik dan introspeksi supaya wajah demokrasi Indonesia tidak menjadi tidak beretika.
"Jangan sampai demokrasi ini jadi demokrasi zonder etika. Ini akan memalukan kita semua," tandas Ganjar.
Baca juga: Profil Arief Budiman, Eks Ketua KPU yang Jadi Komisaris Anak Usaha PLN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.