BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan Prodia

Mengenal 5 Jenis Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 04/02/2024, 16:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian secara global, membuatnya termasuk dalam penyakit paling mematikan di dunia.

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada DNA di dalam sel. Dan salah satu jenis yang perlu diwaspadai adalah kanker payudara.

Menurut data WHO, pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan 685.000 kasus kematian secara global.

Baca juga: 6 Gejala Kanker Payudara yang Tidak Biasa, Jangan Disepelekan

Hingga akhir tahun 2020, ada 7,8 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan menjadikannya sebagai kanker paling umum di dunia.

Di sekitar 95 persen negara, kanker payudara termasuk penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.

Kanker payudara dimulai ketika sel-sel di payudara mulai tumbuh di luar kendali, kemudian membentuk tumor yang terasa seperti benjolan.

Kanker payudara bisa terjadi pada satu atau kedua payudara. Bahkan tidak hanya pada wanita, kanker ini juga dapat terjadi pada pria.

Baca juga: Sejarah dan Ucapan Hari Kanker Sedunia 2024


Jenis-jenis kanker payudara

Sebagian besar kanker payudara adalah karsinoma, yaitu tumor yang dimulai pada sel epitel yang melapisi organ dan jaringan di seluruh tubuh.

Karsinoma yang terbentuk di payudara disebut adenokarsinoma, yang dimulai pada sel di saluran susu (karsinoma duktal) atau sel lobulus (karsinoma lobular), yakni kelenjar di payudara yang menghasilkan susu.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia: Berikut 10 Jenis Kanker Paling Mematikan di Dunia

Dilansir dari American Cancer Society, jenis kanker payudara yang paling umum adalah:

1. Ductal carcinoma in situ (DCIS)

DCIS adalah penyakit payudara yang dapat menyebabkan kanker payudara invasif. Sel kanker hanya berada di lapisan saluran, dan belum menyebar ke jaringan lain di payudara.

2. Kanker payudara invasif (ILC atau IDC)

Kanker payudara invasif (atau infiltrasi) adalah jenis telah menyebar ke jaringan sekitar payudara.

Invasive ductal carcinoma (IDC) terjadi ketika sel-sel kanker dimulai pada saluran dan kemudian tumbuh di luar saluran, atau ke bagian lain dari jaringan payudara.

Invasive lobular carcinoma (ILC) terjadi ketika sel kanker dimulai di lobulus dan kemudian menyebar dari lobulus ke jaringan payudara yang berada di dekatnya.

Baca juga: Kanker Payudara Bisa Terjadi pada Pria, Kenali 7 Tandanya Berikut Ini

3. Jenis khusus kanker payudara invasif

Beberapa kanker payudara invasif memiliki ciri khusus atau berkembang dengan cara berbeda yang memengaruhi pengobatan dan prospeknya.

Kanker ini lebih jarang terjadi namun bisa lebih serius dibandingkan jenis kanker payudara lainnya.

4. Kanker payudara triple-negatif

Ini adalah jenis kanker payudara invasif agresif di mana sel kanker tidak memiliki reseptor estrogen atau progesteron dan juga tidak membuat/terlalu banyak protein HER2.

Penyakit ini menyumbang sekitar 15 persen dari semua kanker payudara dan bisa menjadi kanker yang sulit diobati.

Baca juga: 5 Gejala Kanker Payudara pada Pria

5. Kanker payudara inflamasi

Kanker payudara inflamasi adalah jenis kanker payudara invasif yang agresif di mana sel kanker menyumbat pembuluh getah bening di kulit, menyebabkan payudara terlihat "meradang".

Penyakit ini jarang terjadi dan menyumbang sekitar 1 hingga 5% persen dari seluruh kanker payudara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com