Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Tenggelam di Laut Jeju Korea Selatan, 4 Hari Belum Ditemukan

Kompas.com - 30/01/2024, 16:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai nelayan, mengalami kecelakaan saat berlayar di perairan Pulau Jeju, Korea Selatan, Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 21.50 waktu setempat.

Pria berusia sekitar 21 tahun itu tenggelam ketika menangkap ikan di laut sejauh 18,5 km tenggara Pyoseon-myeon, Seogwipo-si, Pulau Jeju, Korea Selatan.

Diberitakan media lokal SBS News, kapal tersebut ditumpangi oleh kapten kapal warga negara Korea Selatan bernama Oh (60) dan dua WNI berusia 20-an yang menjadi anak buah kapal.

Satu pelaut Indonesia berhasil diselamatkan oleh kapal yang berlayar di dekatnya, sementara satu WNI dan kapten kapal tersebut masih hilang hingga hari ini.

Baca juga: 4 WNI Berkomplot Curi Uang Rp 137 Juta Milik Turis Jepang di Thailand


Kronologi kecelakaan

Dikutip dari Jeju Sori, penjaga Pantai Seogwipo menerima laporan sebuah kapal pengangkut ikan tenggelam di perairan pantai tersebut pada Sabtu (27/1/2024) pukul 21.52 waktu setempat. Laporan didapat dari Pusat Kontrol Lalu Lintas Maritim Jeju.

Penjaga Pantai menduga kapal tenggelam setelah diterjang gelombang besar setelah kembali dari memancing ikan. Gelombang besar membuat air masuk ke bagian mesin mengakibatkan kapal terbalik dan tenggelam.

Saat Penjaga Pantai tiba di lokasi kejadian, kapal nelayan tersebut sudah tenggelam dan lambung kapal tidak terlihat lagi.

Dilansir dari Headline Jeju, kecepatan angin di wilayah laut saat hari kecelakaan diketahui bertiup delapan hingga 12 meter per detik dengan tinggi gelombang satu hingga dua meter.

Total ada tiga orang yang berada di kapal, termasuk seorang kapten kapal warga negara Korea Selatan dan dua nelayan asal Indonesia. Kapten kapal dan satu awak masih dinyatakan hilang.

Nelayan B (23) yang berkewarganegaraan Indonesia ditemukan pukul 22.42 waktu setempat dalam keadaan terapung di laut tanpa jaket pelampung. Beruntung, dia segera diselamatkan oleh kapal nelayan terdekat. 

Nelayan ini mengalami hipotermia dan segera dibawa ke rumah sakit oleh penjaga pantai. Saat ini, dia telah dipulangkan usai mendapat perawatan di rumah sakit.

Penjaga pantai masih melakukan pencarian dan sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

Baca juga: Heroik, WNI di Korea Selatan Selamatkan Wanita yang Terjatuh ke Laut

Halaman:

Terkini Lainnya

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Tren
Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Tren
7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

Tren
Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Tren
80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

Tren
Sepak Terjang Anita Jacoba Gah, Anggota DPR RI yang Marah ke Mendikbud

Sepak Terjang Anita Jacoba Gah, Anggota DPR RI yang Marah ke Mendikbud

Tren
Apa Itu Asian Value yang Ramai di Medsos, Sejarah, dan Tokohnya?

Apa Itu Asian Value yang Ramai di Medsos, Sejarah, dan Tokohnya?

Tren
Kronologi PP Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI, Rencana sejak 2020

Kronologi PP Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI, Rencana sejak 2020

Tren
10 Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Rugikan Negara Ratusan Triliun Rupiah

10 Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Rugikan Negara Ratusan Triliun Rupiah

Tren
Ramai soal Keponakan Jokowi, Bagaskara Ikhlasulla Arif Jadi Manajer di Pertamina

Ramai soal Keponakan Jokowi, Bagaskara Ikhlasulla Arif Jadi Manajer di Pertamina

Tren
Ramai soal Ular Piton Berkepala Dua di Banyumas, Ini Kata Polisi dan Ahli

Ramai soal Ular Piton Berkepala Dua di Banyumas, Ini Kata Polisi dan Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com