Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah 21-22 Januari 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Kompas.com - 20/01/2024, 17:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras, petir, dan angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Tengah, pada Minggu (21/1/2024) dan Senin (22/1/2024).

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo menjelaskan, cuaca ekstrem di Jawa Tengah disebabkan dinamika atmosfer yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Hangatnya suhu permukaan air laut di perairan utara dan selatan pulau Jawa menandakan adanya potensi penguapan untuk pembentukan awan hujan," ujar Yoga, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).

Selain itu, Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di Kuadran 5 (Maritime Continent) juga ikut berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

"Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga terpantau di Jawa Tengah," kata dia.

Yoga mengungkapkan, beberapa kondisi di atas dapat memicu peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang.

Lantas, mana saja wilayah di Jawa Tengah yang mengalami cuaca ekstrem pada 21-22 Januari 2024?

Baca juga: Bibit Siklon Tropis 99S di Indonesia Sampai Kapan? Ini Kata BMKG


Wilayah di Jawa Tengah yang berpotensi alami cuaca ekstrem 

Yoga menuturkan, ada sejumlah wilayah di Jawa Tengah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada 21-22 Januari 2024.

Berikut sebaran daerahnya:

21 Januari 2024

  • Banjarnegara
  • Wonosobo
  • Kebumen
  • Purworejo
  • Jepara
  • Blora
  • Rembang
  • Kabupaten Pekalongan
  • Pemalang
  • Brebes
  • Kabupaten Semarang dan sekitarnya.

22 Januari 2024

  • Jepara
  • Blora
  • Rembang
  • Kabupaten Pekalongan
  • Pemalang
  • Brebes dan sekitarnya.

Baca juga: Wilayah Jawa Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Akhir Januari 2024, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tanggal tersebut.

"Kondisi itu berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," ungkap Yoga.

Selain itu, masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, dapat mengakses:

  • Website https://www.bmkg.go.id
  • Website http://cuacajateng.com/prakiraan/#jawa, untuk prakiraan cuaca hingga level Kecamatan
  • Instagram @cuaca_jateng dan Twitter @cuacajateng;
  • Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
  • Call center 196 BMKG;
  • Bisa juga langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Baca juga: Curah Hujan Yogyakarta Tinggi 4 Hari ke Depan, BMKG Ungkap 5 Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com