Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Ingatkan Ada "Negative Campaign" dan "Black Campaign", Apa Itu?

Kompas.com - 20/01/2024, 14:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sehingga, masyarakat disarankan harus memverifikasi atau banyak bertanya kepada orang yang lebih mengerti agar tidak termakan opini yang dibawa oleh dua model kampanye tersebut.

“Kan ada istilah ‘malu bertanya, sesat di jalan’. Ketika masyarakat tidak ingin termakan opini dari dua model kampanye tersebut, yaitu dengan banyak bertanya kepada orang yang lebih memahami terkait politik dan hukum,” tutur Ujang.

“Karena kalau hanya sendirian, tidak bertanya, kemungkinan besar akan termakan dua model kampanye tersebut,” lanjutnya.

Masyarakat sebaiknya juga mencari sumber informasi yang kredibel. Namun tak hanya satu, masyarakat diharapkan juga mencari sumber informasi pembanding atau beberapa sumber lain.

Selain itu, menurut Ujang, masyarakat bisa memilah-milah secara bijak informasi yang didapatkan.

“Apapun informasinya, bisa dipilah-pilah, bisa kita bedakan. Mana kampanye baik, mana kampanye buruk,” paparnya.

Negative campaign dan black campaign akan kelihatan dalam konteks norma-norma kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Baca juga: Jadwal Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Luar Negeri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com