Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Tangerang Idap Obesitas dan Limfedema, Kaki Bengkak hingga 50 Kg

Kompas.com - 10/01/2024, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Engky (34) menderita obesitas dan limfedema yang membuatnya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Banten.

Warga Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang ini mengidap limfedema yang menyebabkan kaki kirinya membengkak hingga beratnya mencapai 50 kilogram (kg).

Menurut Kementerian Kesehatan, limfedema atau lymfedema adalah kondisi pembengkakan jaringan yang disebabkan penumpukan cairan berisi protein yang biasa dialirkan melalui sistem limfatik tubuh.

Sistem limfatik sendiri merupakan bagian sistem kekebalan tubuh berupa jaringan pembuluh yang membawa cairan limfa kaya protein ke seluruh tubuh.

Meski tidak semua, limfedema paling sering disebabkan oleh penghilangan atau kerusakan kelenjar limfa akibat pengobatan kanker.

Kondisi ini kerap kali memengaruhi lengan atau kaki, tetapi juga bisa terjadi di dinding dada, perut, leher, serta alat kelamin.

Baca juga: Pengobatan Pasien Obesitas, Apakah Ditanggung BPJS Kesehatan?


Awal mula idap limfedema

Engky mengatakan, awal mula penyakit limfedema yang diidapnya diketahui saat masih bekerja di salah satu koperasi.

Saat itu, Engky tiba-tiba mengalami demam dan kaki kirinya membengkak disertai benjolan.

"Saat diperiksa dokter itu dirujuk untuk operasi di RSCM Jakarta, pada 22 Januari 2021," jelasnya di Tangerang, dilansir dari Antara, Minggu (7/1/2024).

Namun, lantaran sakit yang diderita, Engky diminta untuk mengundurkan diri dari tempat kerja, sehingga tidak memiliki pemasukan.

"Untuk biaya berobat dan kebutuhan sehari-hari sampai jual mobil dan barang apa saja yang bisa dijual. Kadang ada rasa putus asa, tapi mau gimana lagi," tuturnya.

Engky mengaku sempat menjalani operasi menggunakan BPJS Kesehatan mandiri sebanyak satu kali.

Sayangnya, dia masih kesulitan untuk menanggung biaya di luar BPJS Kesehatan, seperti ongkos menuju rumah sakit.

"Ada biaya di luar BPJS seperti ongkos bolak-balik rumah sakit yang cukup banyak keluar," ucap Engky.

Baca juga: Banyak Kasus Obesitas Berujung Kematian, Apa Sebabnya?

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com