KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Engky (34) menderita obesitas dan limfedema yang membuatnya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Banten.
Warga Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang ini mengidap limfedema yang menyebabkan kaki kirinya membengkak hingga beratnya mencapai 50 kilogram (kg).
Menurut Kementerian Kesehatan, limfedema atau lymfedema adalah kondisi pembengkakan jaringan yang disebabkan penumpukan cairan berisi protein yang biasa dialirkan melalui sistem limfatik tubuh.
Sistem limfatik sendiri merupakan bagian sistem kekebalan tubuh berupa jaringan pembuluh yang membawa cairan limfa kaya protein ke seluruh tubuh.
Meski tidak semua, limfedema paling sering disebabkan oleh penghilangan atau kerusakan kelenjar limfa akibat pengobatan kanker.
Kondisi ini kerap kali memengaruhi lengan atau kaki, tetapi juga bisa terjadi di dinding dada, perut, leher, serta alat kelamin.
Baca juga: Pengobatan Pasien Obesitas, Apakah Ditanggung BPJS Kesehatan?
Engky mengatakan, awal mula penyakit limfedema yang diidapnya diketahui saat masih bekerja di salah satu koperasi.
Saat itu, Engky tiba-tiba mengalami demam dan kaki kirinya membengkak disertai benjolan.
"Saat diperiksa dokter itu dirujuk untuk operasi di RSCM Jakarta, pada 22 Januari 2021," jelasnya di Tangerang, dilansir dari Antara, Minggu (7/1/2024).
Namun, lantaran sakit yang diderita, Engky diminta untuk mengundurkan diri dari tempat kerja, sehingga tidak memiliki pemasukan.
"Untuk biaya berobat dan kebutuhan sehari-hari sampai jual mobil dan barang apa saja yang bisa dijual. Kadang ada rasa putus asa, tapi mau gimana lagi," tuturnya.
Engky mengaku sempat menjalani operasi menggunakan BPJS Kesehatan mandiri sebanyak satu kali.
Sayangnya, dia masih kesulitan untuk menanggung biaya di luar BPJS Kesehatan, seperti ongkos menuju rumah sakit.
"Ada biaya di luar BPJS seperti ongkos bolak-balik rumah sakit yang cukup banyak keluar," ucap Engky.
Baca juga: Banyak Kasus Obesitas Berujung Kematian, Apa Sebabnya?