Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Gempa di Jepang Sering Memicu Tsunami?

Kompas.com - 02/01/2024, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Magnitudonya (gempa kemarin) tidak lebih tinggi daripada gempa 2011 (menyebabkan tsunami 40 meter). Kalau 2011, magnitudonya 9. Sekarang 7,5 kan," lanjut dia.

Menurut dia, gempa yang kemarin melanda Jepang ini membuat lempengan Bumi naik ke atas permukaan laut secara vertikal.

Beberapa pulau, kata dia, bahkan terangkat sampai satu meter. Kondisi ini membuat kolom air laut menjadi terangkat dan menghasilkan tsunami.

Irwan juga membenarkan lempengan Bumi di Jepang memang cenderung bergerak atau patah ketika terjadi gempa sehingga menyebabkan tsunami.

Kondisi tersebut, kata dia, dapat juga terjadi di Indonesia.

Baca juga: Gempa Jepang M 7,6 Picu Retakan dan Kebakaran, 36.000 Rumah Alami Pemadaman Listrik

Gempa di Indonesia bisa picu tsunami

Di sisi lain, Irwan menyatakan gempa yang melanda Indonesia memang berpotensi diikuti dengan tsunami seperti kondisi di Jepang.

"Bisa berpotensi tsunami apabila lokasinya berada di laut, mekanisme sesar naik, dan magnitudonya cukup besar," tambah dia.

Namun, gempa di Indonesia jarang memicu tsunami seperti Jepang karena tidak memenuhi ketiga kondisi tersebut.

Dia menjelaskan, Jepang sebenarnya juga sering mengalami gempa bumi yang berpusat di laut sehingga tidak selalu memunculkan peringatan tsunami.

"Dampak (gempa di laut dan darat) sama saja," lanjutnya.

Irwan menambahkan, gempa yang di daratan sebenarnya lebih berdampak besar karena mudah merusak bangunan di sekitarnya.

Sementara gempa di laut cenderung kurang merusak. Hanya saja, ada potensi tsunami yang ditimbulkan saat gempa berpusat di laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Tren
4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

Tren
Resmi, Berikut Rincian Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024

Resmi, Berikut Rincian Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 1-2 Juni 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 1-2 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa Manfaat Kesehatan Setop Minum Kopi? | Budisatrio Bantah Maju Pilkada Jakarta 2024

[POPULER TREN] Apa Manfaat Kesehatan Setop Minum Kopi? | Budisatrio Bantah Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Link Download Twibbon Resmi Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024

Link Download Twibbon Resmi Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024

Tren
Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Tren
8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

Tren
30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

Tren
Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Tren
Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Tren
Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com