Lebih lanjut, Guswanto mengatakan citra satelit beberapa hari terakhir memperlihatkan wilayah Jawa bagian selatan tidak tertutup awan.
Hal itu membuat sinar matahari intens langsung ke permukaan Bumi.
Dia juga tidak menampik fenomena El Nino memengaruhi perubahan cuaca dan hujan di Indonesia.
Hasil analisis dari kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0. Nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif.
Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.
"Fenomena El Nino Moderat diprediksi berlangsung hingga Februari-Maret 2024 sehingga kondisi ini akan mempengaruhi cuaca hujan dan suhu di Indonesia," ungkap dia.
Menurutnya, fenomena El Nino akan memengaruhi cuaca hujan di Indonesia mengalami penurunan.
Baca juga: Warganet Pertanyakan Fenomena Hujan Lebat Usai Cuaca Panas Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG
Di sisi lain, Guswanto membenarkan beberapa wilayah Indonesia masih mengalami hujan di saat wilayah Pulau Jawa terasa panas.
"Untuk wilayah Indonesia bagian utara dan timur, hujan sudah merata," ujar dia.
Wilayah Indonesia bagian utara terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat.
Sementara wilayah Indonesia bagian timur antara lain Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Bali, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.