Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Menstruasi Disebut Bisa Menyebabkan Sariawan, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 12/12/2023, 14:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan perihal menstruasi yang tak teratur dapat menyebabkan sariawan, ramai di media sosial.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh beberapa warganet di media sosial X (Twitter).

"Ka aku termasuk orng yg sering bgt sariawan dan lamaa bgt, penyebabnya tp masih gatau, kdng krna ga haid” (siklusku berantakan) bisa sariawan banyak, ganti odol yg floride tinggi sariawan, pokoknya sering sariawan sampe migrain dan sakit gigi sebelah muka gitu baiknya cek apa ya?" ujar akun @myne124.

"Aku selalu sariawan sebelum mens, jadi harus rajin cek tanggalan dan minum vitamin seminggu sebelum mens," tulis akun @CorryLauraS.

Lantas, benarkah menstruasi bisa menyebabkan sariawan?

Baca juga: 10 Penyebab Sariawan dan Cara Mencegahnya


Penjelasan dokter

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya membenarkan bahwa siklus menstruasi yang tak teratur dapat menyebabkan sariawan.

"Seorang perempuan akan menstruasi bila terjadi ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (11/12/2023).

"Dampaknya bisa ke seluruh tubuh, termasuk sariawan mulut," imbuhnya.

Akan tetapi, Wawang mengungkapkan bahwa angka kejadian atau kasus tersebut tidak banyak dan sifatnya sangat individual sekali.

"Dan biasanya tidak akan parah. Yang harus dijaga adalah kebersihan mulut dan gigi," ucap Wawang.

Baca juga: Benarkah Menstruasi Akan Makin Deras jika Pernah Berhubungan Seksual? Ini Kata Dokter Boyke

Kebersihan mulut dan perubahan situasi hormonal

Hal serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susanto.

"Sariawan disebabkan oleh beberapa hal, jadi sangat penting untuk mengetahui penyebabnya agar kita dapat menemukan pengobatan yang sesuai," ujarnya terpisah.

Indra menuturkan, ada beberapa penyebab kembalinya sariawan di mulut, antara lain:

1. Genetika

Jika orang tua atau saudara menderita sariawan yang berulang, mungkin sang anak juga lebih rentan mengalaminya.

2. Makanan tertentu

Beberapa makanan seperti cokelat, makanan pedas, kopi, kacang tanah, almond, stroberi, keju, tomat, dan tepung terigu juga bisa menyebabkan sariawan datang kembali.

3. Kekurangan gizi

Kurangnya nutrisi tertentu, seperti zat besi, asam folat, atau vitamin B12, bisa membuat seseorang lebih rentan terkena sariawan.

4. Perubahan hormonal

Indra menyampaikan, wanita mungkin aka lebih rentan mengalami sariawan selama siklus menstruasi atau kehamilan. Hal tersebut lantaran dipengaruhi oleh perubahan hormonal.

5. Stres

Terakhir, Indra menyebutkan bahwa sariawan juga dapat disebabkan karena kondisi stres.

"Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempersulit tubuh melawan infeksi, termasuk sariawan," ujarnya.

Baca juga: Perempuan Disebut Sering Sakit karena Siklus Menstruasi, Benarkah? Ini Kata Dokter Boyke

Hubungan hormon dengan kesehatan mulut wanita

Perubahan hormon saat menstruasi bisa memengaruhi kesehatan mulut. Perubahan hormon saat menstruasi bisa memengaruhi kesehatan mulut.
Lebih lanjut Indra mengatakan bahwa wanita mempunyai kepekaan yang meningkat terhadap masalah kesehatan mulut karena perubahan hormonal unik yang mereka alami.

Perubahan hormonal tersebut tidak hanya memengaruhi suplai darah ke jaringan gusi, tetapi juga respon tubuh terhadap infeksi yang diakibatkan oleh penumpukan plak.

"Akibat perubahan ini, wanita lebih rentan terhadap perkembangan penyakit periodontal pada tahap tertentu dalam kehidupan mereka, serta masalah kesehatan mulut lainnya," terang Indra.

Indra melanjutkan, ada lima tahapan dalam kehidupan wanita, di mana perubahan kadar hormon membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan mulut.

Beberapa tahapan tersebut yaitu:

1. Pubertas

Indra menjelaskan, lonjakan produksi hormon wanita estrogen dan progesteron yang terjadi selama masa pubertas dapat meningkatkan aliran darah ke gusi dan mengubah cara jaringan gusi bereaksi terhadap plak bakteri.

"Hal ini menyebabkan jaringan gusi menjadi merah, lunak, dan bengkak, serta lebih mungkin berdarah saat menyikat gigi dan menggunakan benang gigi," ujarnya.

Baca juga: Tak Semua Nyeri Menstruasi Pertanda Ada Kista di Dalam Tubuh, Ketahui Bedanya

2. Siklus menstruasi bulanan

Lantaran perubahan hormonal, terutama peningkatan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi, beberapa wanita turut mengalami perubahan kondisi mulut.

Perubahan tersebut dapat mencakup gusi bengkak berwarna merah cerah, pembengkakan kelenjar ludah, berkembangnya sariawan, atau gusi berdarah. 

3. Penggunaan kontrasepsi oral (pil KB)

Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral tertentu yang mengandung progesteron, mungkin mengalami peradangan jaringan gusi karena reaksi tubuh yang berlebihan terhadap racun yang dihasilkan dari plak.

Perubahan paling besar pada gusi terlihat pada beberapa bulan pertama setelah mulai menggunakan pil KB.

Namun, pil KB yang lebih baru memiliki konsentrasi hormon yang lebih rendah, sehingga mengurangi respons peradangan gusi terhadap plak gigi.

Indra menyarankan agar memberi tahu dokter gigi jika Anda sedang menggunakan kontrasepsi oral.

Hal ini dilakukan lantaran obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, yang mungkin diresepkan oleh dokter gigi dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi oral.

Terdapat penelitian bahwa penggunaan estrogen sintetis (pil KB) dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen alami.

Penurunan kadar estrogen alami berhubungan dengan kelainan mulut lainnya, salah satunya memengaruhi sendi temporomandibular (TMJ) yang menghubungkan rahang ke sisi kepala.

Gangguan temporomandibular diakibatkan oleh masalah pada rahang, sendi rahang, dan otot sekitar yang mengontrol pengunyahan dan pergerakan rahang.

"Karena lebih banyak wanita dibandingkan pria yang mengalami gangguan temporomandibular, maka pil KB saat ini menggunakan bahan yang sangat mirip strukturnya dengan hormon pada manusia," ujar Indra.

Baca juga: 4 Efek Samping Minum Kopi Saat Menstruasi, Apa Saja?

ilustrasi Pil KB. ilustrasi Pil KB.

4. Kehamilan

Indra menyampaikan bahwa kadar hormon berubah drastis selama kehamilan.

Peningkatan kadar progesteron dapat meningkatkan kerentanan terhadap plak bakteri yang menyebabkan radang gusi yang paling terlihat pada bulan kedua hingga kedelapan kehamilan.

Menurutnya, kondisi ini disebut gingivitis kehamilan di mana gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah.

5. Menopause

Banyak perubahan mulut dapat terjadi akibat usia lanjut, seperti perubahan rasa, sensasi terbakar di mulut, dan kepekaan yang lebih besar terhadap makanan dan minuman, serta penurunan aliran air liur yang dapat menyebabkan mulut kering.

Mulut kering, pada gilirannya, dapat menyebabkan berkembangnya penyakit periodontal karena tidak tersedianya air liur untuk melembapkan dan membersihkan mulut dengan menetralkan asam yang dihasilkan oleh plak.

Mulut kering juga bisa disebabkan oleh beberapa obat-obatan yang biasanya diresepkan untuk orang lanjut usia.

Penurunan estrogen yang terjadi saat menopause juga membuat wanita berisiko lebih besar mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis dan peradangan pada jaringan di sekitar gigi (disebut periodontitis).

Hilangnya tulang, khususnya pada rahang, dapat menyebabkan hilangnya gigi.

Gusi yang surut bisa menjadi tanda pengeroposan tulang pada tulang rahang dan juga membuat permukaan gigi lebih rentan terhadap potensi kerusakan gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com