"Saya ingin menemukannya agar saya bisa membuktikan saya tidak makan tomat itu," kata Rubio.
"Momen membanggakan saat memanen tomat pertama di luar angkasa menjadi luka tersendiri karena kehilangan tomat pertama di luar angkasa," lanjutnya.
Astronot ini berspekulasi, kelembapan di luar angkasa, tepatnya di ISS, hanya sekitar 17 persen.
Kondisi tersebut mungkin berpotensi mengeringkan tomat hingga menjadi bentuk yang tidak diketahui.
Kendati demikian, dia masih berharap seseorang akan menemukannya suatu hari nanti.
"Mudah-mudahan ada yang menemukannya suatu hari nanti, sebuah benda kecil yang sudah layu," katanya.
Harapan Frank Rubio untuk menemukan tomat hasil budidaya di luar Bumi itu akhirnya terwujud setelah lebih dari delapan bulan.
Melalui siaran langsung pada Rabu (6/12/2023), tepat saat merayakan ulang tahun ke-25 ISS, astronot NASA Jasmin Moghbeli pun mengumumkan penemuan tersebut.
"Teman baik kami Frank Rubio, yang sudah pulang ke rumah, telah cukup lama dituduh memakan tomat," ujar Moghbeli.
"Namun, kami dapat membersihkan namanya sekarang. Tomat tersebut telah ditemukan," lanjutnya.
Diketahui, ISS adalah sebuah stasiun luar angkasa yang lebih besar dari rumah dengan enam kamar tidur.
Berada di lokasi tanpa gravitasi, ISS menjadi tempat benda-benda dapat dengan mudah melayang ke sudut tak terduga.
Kehilangan benda-benda di tempat yang telah berusia 25 tahun ini juga menjadi insiden yang tidak dapat dihindari.
Biasanya, NASA akan memeriksa saluran masuk ventilasi untuk membersihkan benda-benda yang tak sengaja melayang dan tersangkut di sana.
Kendati demikian, tidak diketahui di mana si tomat bersembunyi maupun seperti apa bentuknya saat ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.