Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tantan Hermansah
Dosen

Pengajar Sosiologi Perkotaan UIN Jakarta

Generasi Netizen

Kompas.com - 11/12/2023, 14:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Eksistensi entitas ini tidak boleh diserahkan kepada hukum pasar semata. Hukum pasar biasanya berkubang pada satu proposisi bahwa yang kuat membuat narasi adalah yang menang.

Sehingga ruang demokratis tidak akan bertumbuh secara natural dan menemukan jalan pencerahannya sendiri.

Lagi-lagi, jika diserahkan kepada hukum pasar, maka mereka yang memiliki kapital paling besar yang akan menguasainya.

Pentingnya entitas ini dipikirkan karena berkaitan dengan banyak hal. Satu di antaranya adalah pengisi generasi netizen merupakan mereka yang umurnya bisa jadi masih tergolong remaja dan muda.

Tidak jarang mereka merespons sesuatu karena ikut-ikutan atau istilah sekarang itu Fomo saja.

Selanjutnya jika kita identifikasi dan petakan secara lebih sosiologis, generasi netizen bisa dikategorikan sebagai berikut:

Pertama adalah mereka yang bisa disebut sebagai generasi netizen aktif. Mereka adalah yang mengoptimalisasi internet dan gawai yang ada dalam genggamannya untuk aktivitas produktif seperti membuat konten, pembangunan narasi, memasarkan produk dan hal-hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak maupun bisa menimba keuntungan baginya.

Kedua adalah generasi netizen pasif. Berkebalikan dengan generasi netizen aktif, kelompok ini adalah mereka yang meskipun terhubung kepada internet, namun kuota yang mereka kuasai justru hanya dihabiskan untuk menjadi user dan menikmati hiburan semata.

Mereka lebih banyak hanya menjadi konsumen. Bahkan bisa dikatakan konsumen pun sebagai konsumen pasif saja.

Sementara yang ketiga adalah generasi netizen pragmatis. Disebut generasi netizen pragmatis karena mereka sudah memanfaatkan internet dan gawai yang digenggamnya, tetapi hanya untuk mendapatkan keuntungan semata.

Jika pun mereka memproduksi sesuatu lebih banyak karena ingin mendapatkan atau meningkatkan keuntungan yang didapatkannya dari internet tersebut.

Tentu saja generasi netizen tetap memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bagian dari penerus peradaban kemanusiaan.

Misalnya, negara memainkan peran untuk mengoptimalisasikan generasi netizen sebagai bagian dari diffuser atau influencer program-program baik dari negara sehingga bisa membangun partisipasi publik jauh lebih luas.

Kehadiran netizen aktif sebenarnya akan membantu negara dalam mengawasi program-program di masyarakat.

Sehingga program-program tersebut tidak kemudian dijadikan arena bancakan dan cawe-cawe para pemangku kepentingan maupun pembuat kebijakan.

Bahkan bisa jadi dengan kehadiran netizen aktif, maka uang negara bisa diselamatkan terutama pada optimalisasi anggaran di lapangan.

Namun untuk menuju ke arah sana, dibutuhkan perangkat yang tentu saja harus didesain sedemikian rupa. Terutama dibuatnya ekosistem yang memungkinkan generasi netizen ini tumbuh dalam ruang demokratis, aktif, partisipatif, kritis dan produktif.

Sebab jika tidak, maka mereka akan mendesain sendiri sistemnya yang tidak jarang bisa berpotensi kepada mendestruksi agenda utama negara, yakni: memberikan pencerahan kepada publik dan memastikan keberlanjutan peradaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com