Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kasus Siswa SD di Bekasi Meninggal Usai Di-"sliding" Teman dan Kaki Diamputasi

Kompas.com - 08/12/2023, 10:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berinisial F (12) yang menjadi korban bullying oleh teman sekolahnya, meninggal dunia pada Kamis (7/12/2023).

Sebelum meninggal, F sebelumnya dirundung temannya dengan di-sliding yang membuat kakinya bengkak.

Setelah menjalani pemeriksaan dokter, korban diketahui didiagnosis kanker tulang, lalu diamputasi.

Kabar meninggalnya F dikonfirmasi oleh Mila Ayu Dewata selaku kuasa hukum korban.

Jenazah F disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman III, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi. Jenazah korban akan dimakamkan pada Jumat (8/12/2023).

"Betul (meninggal dunia), meninggal 7 Desember 2023 pukul 02.25 WIB," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Berikut perjalanan kasus F yang menjadi korban bullying hingga ia dinyatakan meninggal dunia usai kakinya diamputasi karena kanker tulang.

Baca juga: Disuruh Makan Lumpur, Ini Kronologi Bullying Siswa MAN di Medan

Di-sliding ketika jam istirahat di sekolah

Diana (40) selaku ibu F menceritakan awal mula buah hatinya menjadi korban perundungan yang membuat kakinya bengkak. 

Kejadian bermula saat F di-sliding oleh teman sekolahnya ketika jam istirahat pada Februari 2023.

Korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD terjatuh akibat aksi tak terpuji temannya tersebut.

Meski begitu, F justru diminta oleh teman-temannya untuk tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orangtua atau pihak sekolah.

"Dia diajak keluar sekolah untuk jajan. Di perjalanan terjadilah aksi sliding oleh salah satu temannya," ujar Diana dikutip dari Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

"F mulai di-bully, maksudnya (perundungan verbal), 'Jangan nangis', 'enggak usah ngadu sama Mama', 'enggak usah ngadu sama guru," tambahnya.

Baca juga: UIN Jambi Bantah Mahasiswa Korban Bullying Minta Maaf, Kampus: Hanya Membuat Video Klarifikasi

F diolok-olok

Mirisnya lagi, saat korban yang di-sliding ketika jam istirahat tidak mendapat bantuan dari temannya setelah terjatuh.

Mereka justru mengolok-ngolok F ketika korban berada di dalam kelas. Teman F juga memperagakan ketika korban dalam kondisi jatuh.

"Nah, mereka lanjut jajan, F itu ngesot sendiri mencari es batu, karena tangannya sakit, merah. Dia enggak jadi jajan, balik ke kelas," jelas Diana.

Setelah itu, F mengeluhkan rasa sakit pada kakinya tiga hari setelah ia di-sliding oleh temannya.

Diana kemudian meminta buah hatinya untuk bercerita lalu ia mendapat kronologi yang terjadi di sekolah.

"Lukanya itu tidak ada, tapi kakinya kayak memar, saya desak F bicara akhirnya diceritakanlah kronologinya," ungkap Diana.

Baca juga: Ramai soal KPAI Disebut Selalu Melindungi Pelaku Bullying, Ini Penjelasan KPAI

Halaman:

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com