KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) akan melarang penggunaan produk pelurus rambut yang mengandung formaldehida.
Padahal, para ahli industri kosmetik telah menyatakan kandungan itu tidak aman selama lebih dari satu dekade yang lalu.
Larangan tersebut ditargetkan akan berlaku pada April 2024.
Formaldehida adalah gas tidak berwarna dan mudah terbakar pada suhu kamar, serta memiliki bau yang menyengat, dikutip dari laman Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).
Kandungan ini juga banyak ditemukan dalam pembuatan produk kayu komposit, bahan bangunan, dan produk rumah tangga.
Diketahui, paparan formaldehida dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.
Baca juga: Tidur dengan Rambut Basah Disebut Bisa Sebabkan Pusing dan Masuk Angin, Benarkah?
Dikutip dari New York Times, penggunaan pelurus rambut berbahan formaldehida telah dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan risiko kanker rahim atau kanker endometrium pada wanita.
Wanita yang menggunakan produk tersebut seringkali menghadapi risiko kanker dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak menggunakan produk tersebut.
Larangan FDA juga didasarkan penelitian lain yang mengaitkan pelurus dan pewarna rambut dengan formaldehida, berisiko menimbulkan kanker payudara atau ovarium.
Para ilmuwan di FDA sendiri sebenarnya telah menganggap formaldehida berbahaya bagi manusia sejak 7 tahun lalu.
Mereka menilai, pekerja salon yang kerap bersentuhan dengan produk pelurus berbahan formaldehida lebih berpotensi memiliki leukimia myeloid dan kanker langka.
FDA memperingatkan, reaksi langsung dapat berupa iritasi pada mata dan tenggorokan, batuk, mengi, atau nyeri dada
Sementara masalah kronis yang bisa berlangsung dalam waktu lama adalah sakit kepala, asma, iritasi kulit, dan alergi.
Baca juga: Benarkah Stres Bisa Menyebabkan Rambut Rontok? Ini Penjelasan Dokter
Tak hanya melarang produk dengan formaldehida, larangan ini juga berlaku untuk produk yang melalui reaksi kimia bisa menghasilkan formaldehida.
Salah satu contoh zat lain yang dapat menghasilkan formaldehida melalui reaksi kimia adalah metilen glikol.
Metilen glikol dapat berubah menjadi gas formaldehida setelah bersentuhan dengan udara.
Diketahui, produk pelurus dan penghalus rambut semacam ini banyak dipasarkan di Amerika Serikat.
Selama ini, beberapa perawatan rambut termasuk produk keratin kerap mengklaim bebas formaldehida. Namun, produk-produk itu ternyata mengandung metilen glikol.
Para peneliti menilai, produk metilen glikol merupakan formaldehida dalam larutan.
Baca juga: Keramas Tanpa Sampo Disebut Bisa Membuat Rambut Lebih Sehat, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.