Seorang pendaki mengaku bahwa gunung api di Sumatera Barat itu berbahaya. Banyak lintas yang menempel di badannya selama pendakian.
Baca juga: Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba Tanpa Didahului Aktivitas Vulkanik, Ini Penjelasan PVMBG
Jalur pendakian juga dipenuhi ranting dan dahan pepohonan yang hangus karena letusan.
Selain itu, awan gas belerang di sekitar kawah yang muncul dari retakan batuan juga memengaruhi pendakian.
Ibu seorang pendaki Zhafirah Zahrim Febrina (19), Rani Radelani mengatakan, anaknya mengalami trauma yang luar biasa setelah terjebak dalam pendakian akibat aktivitas Gunung Marapi.
"Dia terpengaruh secara psikologis karena melihat luka bakarnya, dan dia juga harus menahan rasa sakit sepanjang malam," kata dia.
Zhafirah Zahrim Febrina merupakan seorang pendaki Gunung Marapi yang berhasil dievakuasi.
Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu sempat mengirim pesan minta tolong ke ibunya melalui video.
Dalam video itu, kondisi badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik tebal. Wajahnya terbakar dan rambutnya kusut. Dia mengaku sudah tidak kuat dan butuh pertolongan.
Baca juga: Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba Tanpa Didahului Aktivitas Vulkanik, Ini Penjelasan PVMBG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.