Arkeolog Peru, Hector Walde menjelaskan pengorbanan manusia merupakan praktik yang banyak dilakukan di zaman asal mumi anak-anak tersebut.
Namun, para mumi yang baru ditemukan berasal dari proses penguburan biasa. Warga masa itu menguburkan jenazah anak-anak di area suci yang tidak lagi digunakan.
“Itu sudah menjadi reruntuhan ketika digunakan kembali sebagai tempat pemakaman,” kata Walde, dilansir dari AP News (21/11/2023).
Peru archaeologists unearth 1,000-year-old mummies of children in Lima https://t.co/ikFF6qkWrI pic.twitter.com/N0s3mgGGmk
— Reuters (@Reuters) November 22, 2023
Keempat mumi anak-anak ditemukan di situs Huaca La Florida yang berukuran besar di Lima. Situs ini berkembang sekitar tahun 1700 SM.
Konstruksinya diperkirakan mulai pada zaman Prakeramik Akhir pada 4450–3800 SM. Namun, area ini mungkin hanya digunakan selama beberapa abad dan ditinggalkan penduduknya.
Keempat mumi anak-anak ditemukan di lokasi yang saat ini berada dekat dengan rumah dan lapangan yang dipakai latihan oleh tim sepak bola profesional Peru.
Dikutip dari CBS News (22/11/2023), mumi tersebut ditemukan di bukit yang tertutup sampah. Ekskavator harus dijalankan selama berbulan-bulan untuk membersihkan delapan ton sampah.
Para polisi bahkan harus memindahkan tunawisma dan pecandu narkoba yang tinggal di daerah tersebut selama proses evakuasi mumi.
Ibukota Peru Lima memang memiliki banyak situs arkeologi. Kementerian Kebudayaan setempat mencatat terdapat 400 situs di seluruh kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.