Padahal, sampah laut bisa sangat berbahaya bagi kehidupan laut. Misalnya, penyu sering salah mengira kantong plastik sebagai ubur-ubur yang merupakan makanan favoritnya. Burung Albatros juga salah mengira plastik sebagai telur ikan.
Mamalia laut, seperti anjing laut sering kali terjerat dalam jaring ikan plastik yang ditinggalkan oleh penangkapan ikan ilegal.
Tak hanya itu, mikroplastik juga dapat menghalangi sinar matahari sehingga plankton dan ganggang di bawahnya tak mendapat asupan nutrisi. Padahal, dua organisme ini merupakan makanan bagi banyak biota laut yang kaya akan nutrisi.
Jika populasi dua organisme ini menurun, seluruh jaring makanan bisa berubah. Hewan yang memakan alga dan plankton, seperti ikan dan kura-kura, akan mendapat lebih sedikit makanan.
Baca juga: Fakta Menarik 4 Hewan yang Hidup Berkelompok
Jika populasi hewan-hewan tersebut menurun, makanan bagi predator puncak, seperti tuna, hiu, dan paus akan berkurang. Pada akhirnya, makanan laut menjadi semakin sulit didapat dan menjadi lebih mahal bagi masyarakat.
Oleh karena itu, kita harus peduli pada keseimbangan ekosistem dan alam. Ajarkan anak sejak dini untuk tidak membuang sampah sembarangan karena akan berpengaruh terhadap tumbuhan dan hewan di sekitarnya.
Dengarkan berbagai cerita dongeng seru lainnya yang bisa orangtua dengar bersama anak dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua di Noice dengan tautan dik.si/DopingNoice.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe kanal Doping di Noice karena akan ada audio drama spesial dari cerpen dan dongeng Majalah Bobo Edisi 50 Tahun! Akses daftar putarnya dalam tautan berikut s.id/Bobo_DongengNostalgia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya