KOMPAS.com - Unggahan yang menyebutkan bahwa keputihan bisa menyebabkan celana dalam (CD) bolong ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dimuat melalui akun media sosial X (Twitter) @ohmybeautybank, Minggu (26/11/2023).
Dalam unggahan, terdapat foto celana dalam yang tampak robek di bagian tengahnya dengan serat kainnya yang tak beraturan.
"CW / / CD bolong struggle banget sama keputihan pasti bikin celana bolong, tapi sekarang udah engga," tulis pengunggah.
Unggahan tersebut menarik perhatian banyak warganet. Beberapa mengungkapkan hal yang sama dengan pengunggah.
"Ituu reall sih emg, dulu aku jugaa ngalamin krn cdnya tipis, akhirnya cobaa cd modelan gini awett, bahannya lebi tebel tp tetep adem krn katun strechy," tulis akun @hooplaa_.
"CD ku yang bahannya tipis juga gitu nder. Kalo tebel mah engga," tulis akun @deaystna.
Hingga Senin (27/11/2023) siang, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 497.000 kali dan mendapatkan lebih dari 130 komentar dari warganet.
Lantas, benarkan keputihan bisa menyebabkan celana dalam bolong?
Baca juga: Lucinta Luna Mengaku Keputihan dan Menstruasi Usai Operasi Rahim, Apa Bisa?
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya mengatakan, belum ada penelitian yang menunjukkan celana dalam jadi rentan sobek karena keputihan, meski beberapa orang sering mengaitkan celana dalam yang bolong atau sobek dengan tingkat keasaman pada keputihan wanita.
"Kadar pH normal vagina cenderung ada antara 3.8-4.5. Bila keluar cairan bening, encer, tidak berbau, tidak menimbulkan gatal itu normal terjadi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (27/11/2023).
"Misalnya, ketika wanita mau menstruasi atau ketika wanita sedang terangsang (untuk melumasi vagina)," lanjutnya.
Baca juga: Muncul Keputihan Saat Beraktivitas, Apakah Sah untuk Shalat?
pH sendiri adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan, termasuk keputihan.
"Bila suasana vagina atau keputihan terlalu asam, maka akan timbul jamur candidiasis. Namun, bila terlalu basa timbul bacteria vaginosis," jelas Wawang.
Menurutnya, celana dalam yang robek bisa disebabkan karena bahannya yang terlalu tipis dan akibat terlalu sering dicuci.
Baca juga: 7 Penyebab Keputihan, akibat Infeksi hingga Tekanan Kerja
Di sisi lain, dikutip dari Kompas.com (30/12/2022), dokter spesialis Obgyn di University of Chicago Medicine, Jennifer Paul mengatakan, keputihan dapat menyebabkan perubahan warna pada celana dalam wanita.
Menurutnya, cairan keputihan yang menimbulkan bercak pada celana dalam adalah wajar dan normal.
“Asam cairan dapat memudarkan warna pakaian, tetapi penting untuk diingat bahwa itu adalah cairan yang normal dan sehat untuk vagina Anda,” ujar Paul.
Terkait perubahan warna pada celana dalam itu, Paul memastikan hal tersebut dipengaruhi sifat asam dari keputihan itu sendiri.
Sifat asam dapat berinteraksi dengan pewarna di pakaian dalam dan menyebabkan noda serta bisa menyebabkan celana dalam cepat bolong atau rusak.
Sementara itu, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di NYU Langone Health di New York City, Taraneh Shirazian mengatakan, untuk mengetahui tingkat keasaman suatu zat, bisa dengan melihat skala pH.
Untuk air murni memiliki pH normal, yakni 7. Sedangkan zat yang bersifat asam memiliki skala pH kurang dari 7.
Shirazian menyampaikan, kisaran pH normal vagina berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal itu lah yang membuat cairan yang keluar dari vagina bersifat asam.
Baca juga: Ramuan Herbal yang Bisa Mengatasi Keputihan, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.