Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Kasus Pneumonia Misterius di China

Kompas.com - 26/11/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

3. Sekolah diliburkan selama seminggu

Peningkatan pneumonia misterius di Beijing membuat anak-anak absen dari sekolah.

Sekolah-sekolah di Beijing melaporkan tingkat ketidakhadiran siswa yang tinggi.

Dengan kondisi yang ada, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan kelas setidaknya selama seminggu jika ada murid yang sakit.

Pihak sekolah juga memberi peringatan kepada orangtua murid untuk berhati-hati.

Baca juga: Pneumonia Misterius Tewaskan Tiga Orang di Argentina, Bergejala Mirip Covid-19

4. Protokol Covid-19 kembali diterapkan

Munculnya pneumonia di China kemungkinan disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh terhadap kuman endemik setelah negara ini menerapkan lockdown yang panjang.

Hal tersebut dikatakan Direktur University College London's Genetic Institute, Francois Belloux.

Ia mengatakan, merujuk informasi yang tersedia saat ini, tidak ada alasan untuk mencurigai munculnya patogen baru.

Mungkin saja Mycoplasma pneumoniae menjadi sumber sebagian besar kasus dan bakteri yang biasanya menyerang anak-anak yang lebih muda namun secara umum tidak berbahaya.

Mengingat tengah terjadi lonjakan kasus pneumonia misterius, WHO dan otoritas kesehatan di China meminta orang di negara ini untuk menerapkan protokol kesehatan pada saat pandemi Covid-19.

Mereka diingatkan untuk mencuci tangan dengan ketat, memakai masker, dan menjaga jarak.

Baca juga: Apa Bedanya Pneumonia dengan Covid-19 yang Disebabkan Virus Corona?

5. Gejala pneumonia misterius di China

ProMED melaporkan bahwa gejala pneumonia yang menyebar di China yang dilihat pada anak-anak tanpa disertai batuk.

Tetapi, mereka yang terjangkit penyakit tersebut mengalami nodul paru, benjolan kecil di paru-paru.

Dilansir dari New Scientist, Paul Hunter dari University of East Anglia, Inggris, mengatakan, benjolan tersebut biasanya merupakan tanda infeksi bakteri.

Ia menambahkan, benjolan akibat nodul paru bukan virus dan dapat disebabkan oleh orang yang terkena infeksi bakteri setelah terserang virus misalnya flu.

Hunter menilai penyebaran pneumonia misterius di China tidak akan menyebabkan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

"Tetapi saya tidak akan sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan itu sampai kita memiliki diagnosis yang pasti," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com