Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Malawi Larang Dirinya Sendiri Pergi ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Kompas.com - 22/11/2023, 14:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Malawi, Lazarus Chakwera melarang dirinya sendiri untuk berpergian ke luar negeri hingga Maret 2024.

Tak hanya itu, Chakwera juga melarang seluruh kabinetnya untuk bepergian ke luar negeri.

“Saya memberlakukan pembekuan semua perjalanan luar negeri yang didanai negara untuk semua pejabat di semua tingkatan hingga akhir tahun fiskal pada bulan Maret 2024,” ucap Chakwera dikutip dari Africa News.

Keputusan tersebut diumumkan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pinjaman sebesar 175 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,7 triliun kepada negara kecil di Afrika bagian selatan itu.

Sehingga, Chakwera tidak akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Iklim COP28 yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir November 2023 di Uni Emirat Arab.

Ia juga meminta semua anggota pemerintahannya yang sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri untuk mempercepat kepulangan mereka.

Selain itu, Chakwera juga memerintahkan untuk mengurangi separuh anggaran bahan bakar untuk pejabat senior pemerintah.

Baca juga: Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO, Dipakai 27 Penutur dan Warga di 52 Negara

Alasan Chakwera serta kabinetnya dilarang pergi ke luar negeri

Dilansir dari BBC, langkah yang diambil Chakwera itu dalam upaya menghemat pengeluaran negara.

Negara tersebut saat ini sedang mengalami devaluasi mata uang besar-besaran karena pinjaman dari IMF.

Malawi meminjam pendanaan dari IMF untuk bantu perekonomian negara yang sedang lesu.

Para analis memperkirakan devaluasi mungkin merupakan syarat untuk mendapatkan fasilitas pinjaman IMF tersebut.

Perekonomian Malawi sedang mengalami masa-masa penuh gejolak yang ditandai dengan kekurangan bensin dan solar, serta inflasi yang tinggi.

Dia juga telah memerintahkan penurunan pajak penghasilan individu pada anggaran mendatang, untuk membantu pekerja yang pendapatannya kehilangan nilai.

Chakwera juga meminta Menteri Keuangan untuk membuat ketentuan mengenai kenaikan gaji yang wajar bagi seluruh pegawai negeri sipil pada tinjuan anggaran berikutnya.

Para pejabat negara tersebut menyalahkan faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan ekonomi di negara tersebut, seperti topan dahsyat awal tahun ini, wabah kolera, dan perang di Ukraina.

Baca juga: Resesi Ekonomi, Mengenal Apa Itu IMF, dan Perannya dalam Perekonomian Global...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com