Tragedi kematian yang dilakukan oleh Nazi di Jerman termasuk salah satu genosida terburuk di dunia. Mereka menargetkan penganut Yahudi, tawanan perang Soviet, atau rakyat Polandia sejumlah 9,3 juta hingga 13,5 juta orang.
Peristiwa ini terjadi antara tahun 1941 dan 1945. Korban akan dibunuh dengan dimasukkan ke kamar gas di kamp konsentrasi.
Baca juga: 5 Perang Besar di Abad Ke-21 yang Menelan ratusan Ribu Korban Jiwa
Uni Soviet menyerang Ukraina pada tahun 1932 hingga 1933. Diperkirakan 4 juta warga mati kelaparan akibat kejadian ini.
Kelaparan terjadi akibat para petani Ukraina menentang kebijakan Uni Soviet yang ingin membatasi pertanian warga agar dikelola negara.
Parahnya, pemerintah Soviet tidak menerima bantuan dari Palang Merah dan kelompok perdamaian lainnya. Hingga saat ini, Rusia menyangkal kematian tersebut merupakan genosida.
Rezim Khmer Merah berkuasa di Kamboja pada tahun 1975 dan 1979. Namun, kelompok ini melakukan pembunuhan massal yang merengut 2-3 juta warga.
Warga diambil dari kota-kota dan dibunuh melalui kamp kematian. Hal ini dilakukan demi menciptakan negara sosialis agraria baru.
Berbagai etnis warga menjadi korban, termasuk minoritas keturunan Thailand dan Tiongkok, serta umat Kristen dan Muslim di Kamboja.
Baca juga: 4 Kisah Mistis dalam Perang Dunia
Bangladesh mengalami genosida besar-besaran pada tahun 1971. Selama kurang dari setahun, negara tersebut membunuh dan memperkosa sekitar 3 juta orang yang menuntut hak menentukan kehidupan mereka sendiri.
Perempuan Bengali dinyatakan sebagai "milik umum". Sementara tentara akan membakar rumah-rumah dan membunuh dengan senapan.
Butuh waktu hingga abad ke-21 untuk membawa pemimpin pendidikan ini ke pengadilan.
Suku Tutsi di Rwanda mengalami kematian massal oleh pemimpin ekstremis Hutu selama periode 100 hari dari 7 April hingga pertengahan Juli 1994. Diperkirakan, 500.000-1 juta warga tersingkir.
Mereka dieksekusi dengan parang dan api karena amunisi terlalu mahal dan sulit didapat. Selain itu, penipuan, mutilasi, dan penyebaran penyakit juga terjadi.
Warga Tutsi terpaksa bersembunyi di gereja dan sekolahan. Sayangnya, kejadian tersebut tidak diintervensi oleh negara maupun negara-negara tetangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.