Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kebanyakan Negara Liga Arab Memiliki Warna Bendera yang Sama?

Kompas.com - 01/11/2023, 13:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Warna hitam digunakan oleh Kekhalifahan Rashidun dan Abbsiyah, warna putih pada masa Bani Umayyah, warna hijau untuk masa Dinasti Fatimiyah dan Rashidun, serta warna merah untuk Dinasti Hashemite.

Namun ada teori lain terkait kesamaan empat warna tersebut yang datang dari penyair Irak abad ke-14, Safi al-Din al-Hilli.

“Putihlah tindakan kita, hitamkan pertempuran kita, hijaukan ladang kita, dan merahkan pedang kita,” tulis bunyi penyair tersebut.

Baca juga: 8 Fakta Bendera Merah Putih Indonesia, Desain dari Bendera Majapahit

Diperkirakan, warna-warna itu pertama kali digabungkan pada 1916 pada bendera Pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman yang dirancang oleh diplomat Inggris, Mark Sykes.

“Ini menandakan adanya simbolisme tertentu, ada keterkaitan, persamaan, ada kesamaan masyarakat di daerah sekarang. Bukan hanya bahasa Arab,” ucap Podeh.

“Hal ini juga sangat relevan bagi UEA (Uni Emirat Arab) karena benderanya terdiri dari warna tradisional Arab. Ketika kita berbicara tentang warna tradisional Arab, yang dimaksud bukan hanya warna Pan-Arab, tapi juga warna Islami. Itu kembali ke Nabi Muhammad, hijau dan merah ke Ottoman. Ini sangat relevan dengan sejarah dan identitas,” imbuhnya.

Sementara itu, dosen Studi Islam dan Timur Tengah Universitas Edinburgh Anthony Gorman mengatakan, warna-warna tersebut memiliki makna tertentu.

“Mewujudkan kebajikan tertentu, atau apa yang dianggap sebagai kebajikan, apakah itu darah perjuangan kolonial, hijau dari tanah, hitam yang juga bisa menjadi simbol perlawanan", kata Gorman.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Negara-negara Skandinavia dan Nordik

Menggunakan keempat atau beberapa warna saja

Sebagian besar negara anggota Liga Arab menggunakan keempat warna tersebut.

Ada juga yang sebagian besar mengandalkan salah satu warna tersebut, biasanya merah atau hijau.

Sedangkan yang lain menggunakan simbol-simbol Islam, seperti bintang, bulan sabit, atau pedang pada bendera mereka.

Pernah terjadi perubahan bendera

Podeh menuturkan, beberapa negara sempat mengubah warna bendera mereka seiring berjalannya waktu.

“Juga, sangat penting untuk diketahui, menurut saya, bahwa setidaknya di masa lalu, sering terjadi perubahan pada bendera,” tuturnya.

"Sekarang, jika Anda melihat Irak dan Suriah, Lebanon adalah pengecualian, Yordania adalah pengecualian, UEA tidak berubah. Bahkan Mesir, negara terbesar, selalu memiliki identitas yang sangat kuat, (tetapi) mereka telah mengubah benderanya,” lanjutnya.

Sehingga, simbolisme bendera terdampak dari perubahan sebuah negara.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com