Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kerahkan Lumba-lumba dalam Perang, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 30/10/2023, 20:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Mereka memiliki kemampuan yang dikenal dengan ekolokasi, yakni kemampuan untuk menangkap gema yang kembali dan membentuk gambaran akustik lingkungannya.

Dalam sebuah demonstrasi media pada 2011, Angkatan Laut AS mengerahkan lumba-lumba dan singa laut untuk berpatroli.

Dalam demonstrasi tersebut, kedua hewan ini berhasil menangkap penyelam.

Singa laut bahkan berhasil memasang penjepit di kaki penyelam tersebut.

Baca juga: Tradisi Berburu Lumba-Lumba di Faroe yang Jadi Sorotan Dunia...

Bagian dari perlombaan senjata

Pensiunan Tentara Kolonel Viktor Baranets yang mengamati pelatihan militer lumba-lumba di era Soviet dan setelahnya bahkan mengatakan, mamalia ini menjadi bagian dari perlombaan senjata perang dingin antara AS dan Uni Soviet.

"Orang Amerika menyelidiki hal ini (kemampuan lumba-lumba) terlebih dahulu," ujarnya.

Pada 1965, Angkatan Laut Soviet membuka fasilitas penelitian di Kazachya Bukhta, dekat Sevastopol, untuk mengeksplorasi kegunaan mamalia laut bagi militer.

Hal itu kemudian diteruskan ke Angkatan Laut Ukraina setelah jatuhnya Uni Soviet.

Baca juga: Mengapa Paus dan Lumba-Lumba Bisa Terdampar? Ini Beberapa Sebabnya...

Baranets mengatakan, pusat pelatihan tersebut sangat terbengkalai pada tahun-tahun berikutnya.

Pada 2000, laporan menyebutkan bahwa lumba-lumba tersebut telah dijual ke Iran.

Angkatan Laut Ukraina kemudian kembali mendirikan kembali pusat penelitian lumba-lumba pada 2012.

Pusat penelitian lumba-lumba ini kembali berada di bawah kendali Rusia setelah negara tersebut mencaplok wilayah Krimea di Ukraina pada Maret 2014.

Baca juga: Anak Lumba-lumba Mati Usai Dijadikan Konten Instagram, Pelaku Belum Dihukum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com