Mereka tidak hanya mengaku sebagai mahasiswa, tapi juga pihak dari suatu event.
"Yang saya temui malam dan siang untuk Yayasan Kanker, sempat nunjukin IG-nya, yaitu @funcharitybdg dan di sana ada foto Pak Ridwan Kamil, Wali Kota Cirebon Pak Nazarudin, dan Bupati Tasikmalaya," jelas Danang.
Setelah video Danang booming di TikTok, banyak warganet yang menghubungi dirinya melalui DM.
Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor di Lamongan Adang Bus Lawan Arah, Diamuk Kernet Kendaraan Diseret
Sebagian dari mereka mengaku pernah melakukan aksi serupa, namun diduga uang yang diterima dengan dalih galang dana tidak sepenuhnya mengalir ke yayasan.
Diduga, uang mengalir ke perusahaan yang mengerahkan oknum untuk turun ke jalan-jalan.
Selain menawarkan voucher dengan dalih sumbangan, oknum juga menjajakan keripik dan minuman kopi.
"Saya melakukan aksi ini (menegur oknum) atas inisiatif saya sendiri karena video malam sebelumya viral," imbuh Danang.
"Karena di video pertama saya yang FYP banyak yang mengeluh (oknum) di hampir beberapa sudut-sudut Kota Bandung. Dari keterangan DM yang bilang donasi tapi besarannya lebih banyak yang masuk ke kantor," sambungnya.
Baca juga: Marak Warganet Minta Bantuan di Medsos Saat Corona, Ini Tips Donasi Tepat Sasaran
Sementara itu, Manager Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono membenarkan adanya pihak-pihak yang melakukan penggalangan dana di areal Stasiun Bandung, tepatnya di luar stasiun.
"KAI Daop 2 Bandung memastikan bahwa hal tersebut tidak pernah terjadi di dalam area Stasiun Bandung," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu.
Mahendro menyampaikan, segala bentuk kegiatan dan aktivitas dalam bentuk apa pun di area stasiun harus mendapatkan izin dari KAI.
Selain itu, pihak yang akan menggelar kegiatan di stasiun tidak mengganggu pelayanan penumpang serta kenyamanan para pengguna jasa kereta.
"Karena terjadi di luar area stasiun, tentunya pihak KAI Daop 2 Bandung mempunyai keterbatasan dalam menindak pelaku," tutur Mahendro.
Baca juga: KAI Ungkap Alasan Pengendara Sepeda Motor Masuk ke Stasiun Tugu Yogyakarta
Mahendro menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali menegur oknum yang mengaku mahasiswa menggalang dana di Stasiun Bandung.
Namun, mereka tetap keukeuh dengan alasan bahwa kegiatannya berada di luar stasiun.
"KAI Daop 2 Bandung berharap, pihak yang berwenang dapat menindak aktivitas yang dilakukan para pelaku yang sudah meresahkan serta mengganggu kenyamanan dan ketenangan para pengguna jasa KA," pungkasnya.
Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Cepat Whoosh Mulai November 2023, Jadi 28 Perjalanan Tiap Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.