Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal JOTA-JOTI, Kegiatan Pramuka Daring Terbesar Dunia

Kompas.com - 21/10/2023, 07:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perhelatan Pramuka terbesar di dunia, Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On Internet (JOTI) 2023 dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2023.

Kegiatan yang dikenal dengan JOTA-JOTI ini merupakan acara Pramuka digital terbesar di dunia yang dilangsungkan melalui jaringan internet dan gelombang radio.

Dikutip dari laman resminya, JOTA-JOTI diadakan setiap tahun pada Oktober. Jutaan anak muda seluruh dunia berkumpul untuk melakukan aktivitas kepramukaan secara daring selama akhir pekan.

JOTA-JOTI termasuk salah satu acara global Kepanduan Dunia yang paling tua berumur lebih dari 60 tahun. Kegiatan ini berlangsung sejak 1958.

Sebagai catatan, dikutip dari situs resmi Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Indonesia, puluhan juta anak dari 173 organisasi kepramukaan dunia akan mengikuti kegiatan tahun ini.

Lalu, apa saja yang akan diikuti peserta dalam JOTA-JOTI?

Baca juga: Sejarah Jambore Pramuka Dunia, Pertama Kali Diselenggarakan pada 1920


Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell yang Lahir pada 22 Februari 1857

Kegiatan di JOTA-JOTI

Kegiatan JOTA-JOTI diadakan oleh Kepanduan Dunia untuk mengajarkan teknologi komunikasi, persahabatan, dan nilai kewarganegaraan masyarakat secara global.

JOTA-JOTI memungkinkan anak muda dan sukarelawan untuk mengembangkan keterampilan kepanduan secara berkelompok melalui internet dan radio amatir.

Program ini terdiri dari berbagai kegiatan pendidikan non-formal, termasuk webinar, api unggun, pertunjukan bakat, pertunjukan langsung, permainan menyenangkan, bahkan ada perkemahan 3D interaktif.

Sesuai nama kegiatannya, peserta JOTA-JOTI utamanya akan mempelajari hal-hal tersebut melalui teknologi internet dan peralatan radio amatir.

Baca juga: Cerita Ayya, Wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan...

Perbedaan JOTA dan JOTI

Ilustrasi radio amatir.Freepik/fanjianhua Ilustrasi radio amatir.
Meskipun ada dalam rangkaian acara yang sama, JOTA dan JOTI memiliki tujuan dan kegiatan yang berbeda. Berikut perbedaannya:

JOTA

Program JOTA akan memungkinkan peserta kegiatan untuk terhubung dengan masyarakat dunia di negara lain melalui radio amatir.

Para petugas radio amatir akan membantu peserta mempelajari proses berkomunikasi dengan peralatan di stasiun-stasiun radio amatir. Biasanya, stasiun ini bisa ada di puncak gunung atau atas kapal.

Operator radio amatir akan memandu peserta menggunakan peralatan radio untuk mengirimkan pesan dari satu negara ke negara lain di seluruh penjuru dunia.

Kegiatan JOTA akan bisa mengajarkan peserta mengenai teknik radio nirkabel dan peralatan elektronik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com