"Kita terus lakukan pemantauan secara intensif guna mengevaluasi kejadian di Gunung Slamet," paparnya.
Baca juga: Beredar Video Gunung Bromo Kembali Hijau Usai Kebakaran akibat Prewedding, Ini Kata TNBTS
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (19/10/2022), Gunung Slamet merupakan gunung api bertipe stratovolcano yang terbentuk akibat dari pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia di bagian selatan Pulau Jawa.
Dilansir dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejarah letusan Gunung Slamet terekam mulai 1772.
Tipe letusan dari Gunung Slamet berupa letusan abu disertai lontaran sekoria dan batu pijar, kadang-kadang bahkan mengeluarkan lava pijar.
Pada Oktober 2022 Gunung Slamet belum menunjukkan kenaikan intensitas, sehingga statusnya masih berada pada Level I (Normal).
Baca juga: Viral, Video Sebut Gunung Api Aktif Muncul di Surabaya, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.