Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres Ganjar, Mahfud MD, dan Sinyal PDI-P Lepaskan Ketergantungan pada Figur Jokowi...

Kompas.com - 18/10/2023, 13:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan partai pendukungnya resmi menunjuk Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Karena itulah dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Profesor Doktor Mahfud MD," kata Ketua Umum PDI-P dalam pidatonya di kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).

Pengumuman bakal cawapres Ganjar ini tanpa dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDI-P.

Padahal sebelum-sebelumnya, Jokowi kerap muncul dalam sejumlah acara penting PDI-P, termasuk deklarasi Ganjar sebagai bakal capres.

Diketahui, Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China dan Arab Saudi hingga beberapa hari ke depan.

Lantas, apa yang terjadi?

Baca juga: Mahfud MD, Dulu Hampir Jadi Cawapres Jokowi, Kini Jadi Cawapres Ganjar

Baca juga: Sejarah Istana Batu Tulis, Tempat Mega Umumkan Ganjar sebagai Capres PDI-P

Lepas ketergantungan politik pada figur Jokowi

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, sikap PDI-P ini bisa dimaknai bahwa mereka ingin melepas ketergantungan politiknya pada figur Jokowi.

Menurutnya, tidak dilibatkannya Jokowi dalam pengambilan keputusan cawapres mempertegas sikap PDI-P yang ingin membuktikan mesin politiknya yang independen dan tetap kokoh.

"Hal itu juga dikonfirmasi oleh penundaan pemanggilan putra Jokowi Gibran Rakabuming Raka oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto terkait wacana pencawapresannya setelah keluar putusan MK kemarin," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

"Artinya, PDIP tidak lagi mempertimbangkan variabel Jokowi dalam menjalankan mesin politiknya," sambungnya.

Baca juga: Sinyal Kemarahan PDI-P dan Upaya Jokowi Membela Diri...

Bakal calon presiden Prabowo Subianto dianugerahkan sebagai anggota kehormatan oleh Ketua Umum Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi usai deklarasi dulungan di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2023) sore.KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Bakal calon presiden Prabowo Subianto dianugerahkan sebagai anggota kehormatan oleh Ketua Umum Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi usai deklarasi dulungan di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2023) sore.

Meski nantinya Jokowi akan menunjukkan dukungan morilnya kepada perjuangan Ganjar, ia menyebut usaha ini tidak akan dinilai PDI-P sebagai variabel mendasar dalam agenda pemenangan.

Ia menjelaskan, sikap PDI-P ini bukan tanpa alasan. Sebab, sinyal politik Jokowi selama ini sudah cukup jelas telah memberikan dukungannya kepada Prabowo.

Hal ini ditandai dengan kehadirannya dalam acara Rakernas Projo yang diikuti oleh deklarasi Projo pada Prabowo Subianto.

"Meskipun mungkin Jokowi tidak akan menyebut secara terbuka dukungannya pada Prabowo, tapi manuver itu adalah sinyal kuat yang begitu mudah dibaca oleh PDI-P sebagai tantangan perang Jokowi terhadap mesin politik banteng," katanya lagi.

Baca juga: Survei Nama-nama Capres Potensial di 2024, Ganjar Nomor 1

PDI-P tepis pecah kongsi dengan Jokowi

Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).KOMPAS.com/Rahel Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Tren
Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Tren
Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Tren
Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Tren
Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Tren
Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Tren
Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Tren
5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

Tren
Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Tren
Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tren
Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Tren
Ada Kontes Penamaan 'Bulan Semu' Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Ada Kontes Penamaan "Bulan Semu" Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com