Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Warga Palestina di Israel: Diskors dari Pekerjaan dan Sekolah

Kompas.com - 16/10/2023, 16:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warga Palestina yang tinggal di Israel diskors dari tempat kerja, sekolah, maupun universitas.

Mereka dituduh memberikan dukungan kepada kelompok Hamas bahkan beberapa di antaranya dibawa ke sidang komisi etik untuk ditindak.

Dilansir dari Al Jazeera, seorang warga Palestina bernama Noura membagikan pengalaman tak mengenakan ketika ia diskors dari rumah sakit (RS), tempatnya bekerja.

Noura diskors dari rumah sakit

Noura biasanya berangkat kerja menuju RS setiap pagi. Ia sudah bekerja di RS selama dua tahun terakhir.

Ketika Hamas melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023), Noura mengaku bahwa ia tidak mengetahui peristiwa ini.

Salah satu teman Noura kemudian bertanya kepada dirinya tentang apa yang telah terjadi.

Pada saat itu, Noura hanya menjawab bahwa konflik keduanya bukan yang pertama kali terjadi.

"Ini bukan yang pertama kali," kata Noura.

Baca juga: Panduan Memahami Konflik Israel-Palestina yang Berlangsung 100 Tahun

Noura dipanggil RS

Setelah Israel dan Hamas saling berbalas serangan usai peluncuran roket pada Sabtu, Noura dipanggil oleh manajer ke kantornya.

Ia diberi tahu untuk meninggalkan pekerjaannya dan tidak boleh kembali sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Hal tersebut terjadi setelah Noura berbincang dengan temannya ketika ditanya soal serangan Israel-Hamas.

"Saya merasa sangat terhina, saya tidak percaya hal ini terjadi pada saya. Saya merasa didiskriminasi," kata Noura.

Baca juga: Krisis Air dan Eksodus Warga Palestina Usai Israel Akan Gempur Gaza

Noura disebut mendukung Hamas

Setelah diminta meninggalkan pekerjaan, Noura menerima surat dari manajemen RS yang berisi pemanggilan dirinya ke sidang.

Ia dipanggil menghadiri sidang lantaran dituduh melanggar kode etik institusi dengan dugaan mendukung serangan Hamas.

Noura kemudian membantah pernah mengucapkan kata-kata yang dituduhkan kepadanya.

"Yang paling menghina saya adalah ketika mereka memanggil saya untuk rapat. Mereka sudah punya pikiran sendiri, keputusan sudah dibuat. Mereka tidak mau mendengarkan," imbuhnya.

Baca juga: 5 Fakta Iron Dome, Pertahanan Terkuat Milik Israel untuk Melawan Hamas

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com