Hal ini dilakukan agar pelaku dapat segera tertangkap.
Dengan harga tiket yang semakin mahal, PT KAI semestinya menjaga dan meningkatkan performa pelayanan, terutama keamanan dan keselamatan konsumen.
"Dinginnya udara AC dalam kabin kereta, nyamannya kursi, tidak akan ada artinya bagi konsumen jika jauh dari rasa aman saat menggunakan kereta api," tutupnya.
Baca juga: Diskon Tarif Reduksi KAI Civitas Akademika Tak Muncul, Bagaimana Solusinya?
Sebelumnya, VP Public Relations KAI Jonis Martinus mengatakan, lamanya pengecekan CCTV karena perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut saat kereta kembali ke Semarang.
Dalam proses pengecekan itu, pihaknya telah menemukan titik terang pelaku pencurian.
"Pelaku dapat terlihat di rekaman CCTV dan masih kami dalami. Selanjutnya, kita melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian guna proses penyelidikan lebih lanjut," kata Joni, dikutip dari Kompas.com (15/10/2023).
Berdasarkan pemeriksaan CCTV, diketahui ada dua pelaku dalam kasus pencurian ini.
Modusnya, pelaku mengambil tas korban yang berada di bawah kursi penumpang dan membawanya ke bordes tempat pelaku melancarkan aksinya.
Setelah itu, pelaku mengembalikan tas ke tempat semula, dan kembali duduk di kursinya.
Sementara iPad penumpang diambil pelaku dengan jalan lewat bawah kursi.
Baca juga: Viral, Video Anak Kereta Mini Jalan di Rel, KAI: Ini Dresin
KAI juga segera melaksanakan pengamanan tertutup di stasiun pemberangkatan, terutama Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Pasar Senen.
Hal tersebut bertujuan untuk melakukan penangkapan pelaku berdasarkan data-data yang sudah dihimpun.
KAI menyatakan akan terus meningkatkan sistem keamanan, baik di atas kereta api maupun di stasiun.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh penumpang untuk senantiasa menjaga barang bawaannya masing-masing. Kepada para penumpang, agar menempatkan barang bawaan yang berharga di tempat yang aman dan mudah diawasi," tutup Joni.
Pihaknya juga meminta maaf atas kejadian yang dialami oleh penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.