Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Masak Pakai Panas Matahari, Pakar Ingatkan Bahayanya

Kompas.com - 14/10/2023, 14:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Selain itu, dia menambahkan, orang yang berada di tempat dengan intensitas pencahayaan tinggi juga bisa memasak dengan bantuan panas Matahari.

Caranya dengan memanfaatkan batu atau bahan yang mampu menampung panas dengan kapasitas tinggi untuk memanggang bahan makanan.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Panas di Indonesia dalam Beberapa Waktu Terakhir

Bahaya masak dengan panas Matahari

Sementara itu, ahli gizi komunitas Tan Shot Yen menjelaskan, tidak mungkin bisa memasak makanan secara sempurna dengan panas Matahari.

"Ah nggak lah, panasnya tidak maksimal dan tidak cukup untuk membuat makanan matang merata," jelas dia, Jumat.

Menurut Tan, masakan baru bisa matang dengan baik pada suhu 100 derajat Celsius untuk mendidihkan air. Sementara minyak akan mendidih dengan suhu panas 170-180 derajat Celsius.

Padahal, suhu di Indonesia rata-rata berkisar pada 27 derajat Celsius. Karena itu, suhu panas Matahari yang dirasakan manusia di Bumi tidak akan mencapai titik didih tersebut.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Panas di Indonesia dalam Beberapa Waktu Terakhir

Di sisi lain, Tan mengungkapkan, makanan yang dimasak dengan panas Matahari ini berbahaya jika dimakan manusia.

Bahaya ini timbul karena makanan tersebut tidak matang meskipun berusaha dimasak dalam waktu lama di bawah panas Matahari yang tinggi.

"Makanan gak mateng kan bisa menimbulkan risiko penyakit infeksi, sakit perut, mual muntah, dan lain-lain," jelasnya.

Menurut Tan, risiko ini akan terjadi akibat kandungan bakteri dalam bahan masakan yang tidak mati saat makanan tidak dimasak hingga matang.

Tak hanya itu, dia menegaskan, kandungan gizi dalam makanan tersebut juga tidak bisa diserap dengan baik oleh tubuh.

"Salah satu contoh telur yang tidak matang sempurna masih mengandung anti-nutrien bernama avidin. Avidin membuat telur tidak bisa dicerna dan diserap tubuh," imbuh dia.

Baca juga: Indonesia Alami Cuaca Panas, Berapa Suhu yang Ditoleransi Tubuh?

Tangkapan layar ilustrasi cuaca panas Semarang.X Tangkapan layar ilustrasi cuaca panas Semarang.

Risiko gangguan kesehatan ini dapat muncul sewaktu-waktu usai makan makanan yang tidak matang. Orang dengan perut sensitif akan lebih berpotensi mengalaminya.

Orang yang sering makan makanan tidak matang juga akan mengalami gangguan lebih parah.

"Jika investasi (penularan) bakteri atau kuman tentu bisa memberi gejala langsung, (seperti) mual, muntah, diare," tambahnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Tren
Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Tren
Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Tren
Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Tren
Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Tren
PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com