Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di Jatim sebesar Rp 2.150.893, naik dari Rp 1.883.325 pada September 2022.
Baca juga: 10 Negara Termiskin di Dunia, Semua dari Benua Afrika, Mana Saja?
Angka kemiskinan di Provinsi Jawa Barat pada periode Maret 2023 mencapai 7,62 persen, turun dari 7,98 persen pada September 2022.
Tercatat, jumlah penduduk miskin di Jabar mencapai 3,9 juta orang, turun dari 4,05 juta orang pada September 2022.
Di Jabar, garis kemiskinan per kapita per bulan mencapai Rp 495.229, naik dari Rp 480.350 dari periode sebelumnya.
Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di Jateng sebesar Rp 2.198.817, naik dari Rp 1.945.418 pada September 2022.
Baca juga: Menko PMK: Tangani 1.000 Orang Miskin di Papua Lebih Sulit Dibanding Tangani 10.000 di Jakarta
Angka kemiskinan di Provinsi Banten pada periode Maret 2023 mencapai 6,17 persen, turun dari 6,24 persen pada September 2022, terendah kedua di Pulau Jawa.
Tercatat, jumlah penduduk miskin di Banten mencapai 826.130 orang, turun dari 829.660 orang pada September 2022.
Adapun garis kemiskinan per kapita per bulan di Banten mencapai Rp 618.721, naik dari Rp 598.748 dari periode sebelumnya.
Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di Banten sebesar Rp 2.475.455, naik dari Rp 2.315.636 pada September 2022.
Baca juga: Tanpa Kesetaraan Gender, 340 Juta Perempuan Rawan Miskin
BPS mencatat, tingkat kemiskinan pada periode Maret 2023 disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen atau turun dibandingkan TPT Agustus 2022 sebesar 5,86 persen.
Kedua, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2023 sebesar 110,85, meningkat dibandingkan September 2023 sebesar 106,82.
Ketiga, laju inflasi menunjukkan penurunan. Inflasi pada periode September 2022-Maret 2023 sebesar 1,32, lebih rendah dibandingkan periode Maret-September 2022 sebesar 3,60.
Baca juga: Tingkat Kemiskinan di Jawa, Yogyakarta Jadi Daerah Termiskin
Keempat, konsumsi rumah tangga Triwulan I-2023 dibandingkan Triwulan III-2023 meningkat 3,60 persen.
Kelima, bantuan sosial tetap diupayakan untuk mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin.
Menurut BPS, pemanfaatan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Triwulan I-2023 mencapai 89,3 persen, sementara pemanfaatan bansos sembako tahap I mencapai 86,5 persen.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Kemiskinan Struktural dan Bisakah Diatasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.