Dia mengatakan, operasi itu bisa panjang dan melelahkan.
"Ini adalah pekerjaan yang sangat berbahaya," kata dia, dikutip dari The Guardian.
"Pertama, menemukan pintu masuk terowongan sangat sulit, seperti jarum di tumpukan jerami," imbun Hecht.
Selain itu, teknologi jarak jauh juga belum ada untuk menemukan dan memetakan terowongan jauh di bawah tanah.
Setelah menemukan pintu masuk, perlu memanjat ke dalam untuk mengetahui apakah itu terowongan defensif atau ofensif.
"Kemudian Anda harus memetakan terowongan itu ke mana arahnya, apakah ada cabangnya? Dan Anda harus memasang hampir seluruh terowongan dengan bahan peledak," ujar Hecht.
"Ini adalah permainan petak umpet yang mematikan," lanjutnya.
Baca juga: Tak Ada Tempat Aman, Warga Sipil di Gaza: Ke Mana Kami Akan Pergi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.