Kondisi tersebut menjadi keprihatinan luar biasa, sehingga KPAI terus melakukan monitoring dan pengawasan pada sejumlah pengaduan maupun sistem pendidikan.
"Di sisi lain, sistem pendidikan kita sudah memiliki kebijakan untuk tiga dosa besar pendidikan yang salah satunya adalah perundungan," ungkap Ai.
Meski begitu, pihaknya melihat aspek-aspek kebijakan tersebut belum cukup tanpa adanya implementasi secara masif, terstruktur, dan berdampak.
"Selain itu, implementasinya juga harus diawasi dan melekat kepada inspektorat yang memiliki kewenangan ini," lanjutnya.
Untuk itu, kata Ai, KPAI terus melakukan langkah-langkah koordinasi, kolaborasi, dan advokasi terkait dengan maraknya kasus perundungan anak di bawah umur.
"Saat ini misalnya untuk kasus di Cilacap, kami sudah bertemu dengan berbagai pihak, termasuk pihak sekolah yang menjadi atensi sekaligus juga dinas pendidikan yang menaungi," ucapnya.
Sehingga langkah-langkah yang dilakukan adalah bagaimana mengembangkan, menumbuhkan, dan melakukan langkah-langkah koordinatif serta kolaboratif.
Lebih lanjut Ai mengatakan, hal tersebut bukan hanya terkait aspek dunia pendidikan atau dinas pendidikannya saja, tetapi juga bagaimana dengan aspek seperti rehabilitasi anak yang harus diperhatikan.
Menurutnya, anak harus mendapatkan bimbingan psikologis, perawatan medis secara intensif, kemudian juga situasi penegakan hukum.
Di sisi lain, ia mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial dalam membagikan konten-konten yang sifatnya bullying atau kekerasan.
"Tentu karena ini anak-anak yang sedang di sekolah, kita juga mengimbau untuk seluruh awak media dan seluruh pengguna media sosial, terutama kita semua netizen dalam memberikan refleksi dan respons terhadap situasi ini secara viral," ucap Ai.
"Tolong tidak mengumbar identitas baik korban maupun pelaku gitu," sambungnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar semua masyarakat dan pengguna media sosial menahan diri untuk tidak mengeksploitasi nama, alamat, nama sekolah, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku serta mereka yang menyaksikan.
"Dunia pendidikan kita harus terus melakukan langkah-langkah yang lebih sistematis yang lebih terukur," ujarnya.
Baca juga: Kisah Zoe Kembali Viral, Di-bully Usai Sebut Tas Charles & Keith Merek Mewah, Kini Jadi Modelnya