Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Ginjal Kronis Muncul secara Perlahan, Apa Saja Gejalanya?

Kompas.com - 28/09/2023, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit ginjal kronis adalah suatu kondisi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap.

Pada tahap awal penyakit ini, seseorang umumnya tak merasakan gejala tertentu atau gejalanya hanya ringan, sehingga mungkin tak sadar fungsi ginjalnya tengah bermasalah.

Ginjal merupakan organ yang berfungsi sebagai filter untuk menyaring limbah, racun, dan air yang berlebih dari darah.

Ketika mulai kehilangan fungsinya, ginjal tak dapat menyaring limbah, sehingga bisa menumpuk di dalam aliran darah dan akan menyebabkan berbagai masalah pada tubuh.

Lantas, apa penyebab dan gejala ginjal kronis?

Penyakit ginjal kronis

Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah penyakit yang muncul karena fungsi ginjal menurun secara perlahan seiring berjalannya waktu.

Pada akhirnya, CKD dapat menyebabkan kondisi gagal ginjal yang merupakan penyakit ginjal stadium akhir.

Tidak semua penyakit ginjal kronis berujung pada gagal ginjal, namun jika tak diobati sebagaimana dikutip dari ClevelandClinic, penyakit ini akan memburuk.

Pada dasarnya penyakit ginjal kronis tak bisa benar-benar disembuhkan dengan obat tertentu, namun beberapa langkah yang diambil bisa memperlambat kerusakan ginjal.

Selain itu, perawatan, seperti dialisis dan transplantasi juga bisa dilakukan jika kondisi sudah berkembang menjadi gagal ginjal.

Baca juga: Jengkol Disebut Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?

Gejala penyakit ginjal kronis

Dikutip dari NHS, CKD tidak menimbulkan gejala saat masih dalam tahap awal karena biasanya tubuh mampu mengatasi penurunan fungsi ginjal yang signifikan.

Penyakit ginjal kronis seringkali diketahui saat seseorang tengah melakukan tes darah untuk kondisi penyakit lain.

Ketika penyakit tersebut masih dalam tahap awal, biasanya pengobatan dan tes rutin bisa membantu menghentikan penyakit menjadi lebih parah.

Jika sudah berkembang, sejumlah gejala bisa muncul, yakni:

  • Penurunan berat badan dan nafsu makan berkurang.
  • Pergelangan kaki, kaki atau tangan bengkak karena retensu air.
  • Sesak napas.
  • Kelelahan.
  • Darah dalam kencing.
  • Peningkatan kebutuhan buang air kecil.
  • Sulit tidur.
  • Kulit gatal.
  • Kram otot
  • Sakit kepala.
  • Disfungsi ereksi pada pria.

Baca juga: Liam Payne Alami Infeksi Ginjal Serius, Kenali Gejala dan Penyebabnya!

Penyebab penyakit ginjal kronis

Tekanan darah tinggi dan diabetes adalah dua penyebab paling umum dari penyakit ginjal kronis.

Meski demikian, berikut beberapa hal lain yang dapat menyebabkan ginjal kronis:

  • Glomerulonefritis: kerusakan pada glomeruli yang merupakan unit penyaringan di dalam ginjal.
  • Penyakit ginjal polikistik: kelainan genetik yang menyebabkan banyak kista berisi cairan di ginjal sehingga kemampuan ginjal menurun.
  • Nefropati membranosa: kelainan pada sistem kekebalan tubuh di mana kekebalan menyerang selaput penyaring limbah di ginjal.
  • Obstruksi saluran kemih akibat batu ginjal, pembesaran prostat atau kanker.
  • Refluks vesikoureteral: kondisi di mana kencing mengalir mundur kembali ke ureter menuju ginjal.
  • Lupus dan penyakit sistem kekebalan tubuh lainnya yang menyebabkan masalah ginjal , termasuk poliarteritis nodosa, sarkoidosis, sindrom Goodpasture, dan purpura Henoch-Schönlein. 

Baca juga: Benarkah Terlalu Sering Minum Kopi Akan Merusak Ginjal? Ini Faktanya

Penyakit ginjal kronis juga dapat muncul karena faktor keturunan terutama jika ada keluarga kandung mengalami hal ini.

Berikut ini beberapa orang yang berisiko mengalami ginjal kronis:

  • Menderita diabetes.
  • Memiliki tekanan darah tinggi.
  • Memiliki penyakit jantung.
  • Memiliki riwayat keluarga penyakit ginjal.
  • Memiliki struktur atau ukuran ginjal yang tidak normal.
  • Berusia di atas 60 tahun.
  • Memiliki riwayat panjang mengonsumsi obat pereda nyeri NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid)

Baca juga: Faktor Risiko dan Penyebab Kanker Ginjal seperti Dialami Vidi Aldiano

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com