Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengecek Keaslian dan Merawat Perhiasan Emas

Kompas.com - 24/09/2023, 11:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Apabila setelah melakukannya ada bekas gigitan yang tertinggal, maka menandakan bahwa emas tersebut asli.

Sama dengan uji emas dengan mendekatkan ke magnet, menggigit belum tentu menjadi tolak ukur dari keasliannya karena banyak logam lain yang termasuk golongan lunak.

Emas yang semakin tinggi kemurnian, maka lunak. Berbanding terbalik dengan kemurnian emas yang menurun, maka tingkat lunaknya pun cenderung semakin keras.

Baca juga: Pengertian Investasi, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

4. Goresken ke keramik atau kertas

Cara lain mengetahui emas asli atau imitasi yakni dengan menggoreskannya ke keramik atau kertas.

Jika emas digoreskan tidak menyisakan bekas di keramik atau kertas, maka artinya emas tersebut asli.

Namun perlu diketahui, cara ini dapat berisiko merusak emas terutama perhiasan.

5. Meneteskan asam

Meneteskan asam atau asam nitrat dapat dilakukan untuk mengetahui keaslian emas.

Untuk melakukannya, diperlukan diperlukan kehati-hatian yang lebih karena cairan asam nitrat merupakan cairan yang cukup berbahaya bagi tubuh dan pernapasan.

Caranya teteskan asam nitrat ke emas yang akan diuji, lalu amati reaksinya. Jika tidak berubah warna, maka dapat dipastikan emas asli.

Namun, jika berubah menjadi warna hijau, berarti logam ini adalah besi yang diberi lapisan emas.

Sedangkan jika berubah menjadi warna kuning berarti kuningan yang diberi lapisan emas dan berubah menjadi warna susu, maka perak yang diberi lapisan emas.

Baca juga: Kenapa Imlek Identik dengan Warna Merah dan Kuning Emas?

6. Uji densitas

Dilansir dari laman resmi Pegadaian, mengukur kepadatan atau uji densitas emas merupakan salah satu cara pasti untuk mengecek keasliannya.

Emas yang paling murni yakni sebesar 24 karat (24K). Namun untuk dijadikan perhiasan, kemurnian emas paling ideal adalah 18K.

Emas yang memiliki tingkat kemurnian 18K atau 75 persen itu memiliki kepadatan yang lebih kokoh dan cocok digunakan dalam keseharian.

Diketahui, sangat jarang logam dengan kepadatan (densitas/massa jenis) yang melebihi kepadatan emas.

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi 'Online'

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi "Online"

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com