Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Kepala Sebelah Kiri, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 18/09/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar orang pernah mengalami sakit kepala, termasuk nyeri yang hanya terasa di salah satu sisi kepala.

Sakit kepala sebelah kiri misalnya, menjadi salah satu masalah kesehatan yang kerap dikeluhkan orang dewasa.

Dilansir dari Healthline, sakit kepala ini tak jarang memicu nyeri di bagian tubuh lain, tetapi masih dapat sembuh tanpa perlu perawatan dokter.

Namun, jika rasa sakitnya terasa hebat atau tak kunjung hilang, kemungkinan disebabkan masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Lantas, apa saja penyebab sakit kepala sebelah kiri?

Baca juga: 6 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan, Salah Satunya Konsumsi Obat-obatan


Penyebab sakit kepala sebelah kiri

Umumnya, dokter atau tenaga kesehatan akan mengklasifikasikan sakit kepala sebagai primer dan sekunder.

Bagi penderita sakit kepala primer, nyeri merupakan gejala utamanya. Sebaliknya, sakit kepala sekunder disebabkan masalah kesehatan lain, seperti tumor, trauma atau pukulan, maupun infeksi.

Guna mengatasi sakit kepala sebelah kiri, seseorang perlu mencari tahu penyebabnya dengan mendatangi dokter agar mendapat diagnosis.

Namun, terdapat beberapa kondisi pemicu nyeri di salah satu sisi kepala yang masih dapat diatasi dengan obat yang dijual bebas.

Beberapa penyebab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sakit kepala tegang

Penyebab sakit kepala sebelah kiri yang pertama adalah sakit kepala tegang atau tension headache.

Masih dari Healthline, sakit kepala tegang adalah jenis nyeri kepala paling umum terjadi, yang memengaruhi sekitar 75 persen orang dewasa di dunia.

Biasanya, jenis nyeri ini menyerang kedua sisi kepala, meski bisa juga hanya pada satu sisi. Tanda atau gejala sakit kepala ini, antara lain:

  • Tekanan di dahi, salah satu sisi kepala, atau bagian belakang kepala.
  • Otot bahu dan leher tegang.

Gejala umumnya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang.

Sakit kepala tegang dapat diobati dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran.

Selain itu, dokter mungkin meresepkan obat untuk kasus sakit kepala tegang kronis dengan kondisi lebih parah.

Dokter juga dapat meresepkan obat untuk pencegahan, seperti antidepresan atau pelemas otot guna mengurangi sakit kepala di masa depan.

Baca juga: 5 Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang, Termasuk Postur Tubuh yang Salah

2. Migrain

Ilustrasi migrain, penyebab migrain, gejala migrain, mengatasi migrain, obat migrain. Shutterstock/ZephyrMedia Ilustrasi migrain, penyebab migrain, gejala migrain, mengatasi migrain, obat migrain.

Penyebab sakit kepala sebelah kiri selanjutnya adalah migrain, seperti menurut Medical News Today.

Migrain merupakan kondisi sakit kepala parah yang menyebabkan sensasi nyeri berdenyut di kepala dan biasanya hanya memengaruhi salah satu sisi.

Sensasi berdenyut tersebut biasanya disertai dengan beberapa gejala, meliputi:

  • Penglihatan kabur.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sensitif terhadap cahaya dan suara.

Gejala migrain termasuk rasa sakit di salah satu sisi kepala dapat bertahan hingga 72 jam jika tidak diobati.

Jika mengalami sakit kepala jenis ini, penderita dapat mengatasinya dengan mengonsumsi obat yang dijual bebas maupun resep dari dokter.

3. Sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster dapat menyebabkan nyeri parah pada satu sisi kepala, tepatnya di sekitar mata.

Sakit kepala jenis ini memiliki gejala utama berupa nyeri pada salah satu mata yang menjalar ke area leher, wajah, kepala, hingga bahu.

Penderita biasanya sering mengalami serangan tersebut selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Gejala yang muncul umumnya termasuk:

  • Nyeri di belakang salah satu mata, pelipis, atau salah satu sisi dahi.
  • Nyeri dimulai pada malam hari, biasanya 1-2 jam setelah tidur.
  • Nyeri akan memuncak setelah 5-10 menit serangan pertama dan semakin hebat hingga bertahan selama 30-60 menit, bahkan berlanjut hingga tiga jam.

Selain gejala tersebut, penderita juga dapat merasakan:

  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Kelopak mata terkulai.
  • Satu mata berair dan kemerahan.
  • Wajah memerah atau berkeringat.

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan kondisi ini. Namun, pengobatan dari dokter dapat mengurangi intensitas atau tingkat keparahan sakit kepala cluster.

Baca juga: 7 Khasiat Bunga Telang dan Efek Samping yang Patut Diwaspadai

Masalah neurologis

.Thinkstockphotos .

Selain sakit kepala primer yang umumnya dapat diatasi dengan obat tanpa resep, nyeri di salah satu sisi kepala juga dapat dipicu masalah neurologis.

Beberapa masalah neurologis yang mungkin menjadi penyebab sakit kepala sekunder, yakni:

1. Trigeminal neuralgia

Trigeminal neuralgia adalah gangguan saraf trigeminus yang berfungsi menghantarkan sensasi atau rangsang fisik dari area wajah menuju otak.

Dikutip dari laman Very Well Health, kondisi ini dapat disebabkan kompresi pembuluh darah, stroke, trauma kepala, atau masalah kesehatan lain.

Trigeminal neuralgia biasanya ditandai dengan rasa sakit pada satu sisi wajah, yang kemungkinan dapat memicu sakit kepala sebelah kiri.

Nyeri di kepala juga terasa tiba-tiba dan menusuk, menimbulkan sensasi terbakar yang umumnya tak kunjung menghilang.

Tak dapat diobati sendiri, penderita memerlukan diagnosis dan perawatan dari dokter untuk mengatasi jenis sakit kepala ini.

2. Neuralgia oksipital

Masalah kesehatan ini terjadi ketika saraf yang tersambung dari atas sumsum tulang belakang hingga kulit kepala (saraf oksipital) rusak atau meradang.

Gejalanya berupa nyeri tajam di bagian belakang kepala dan leher, nyeri di belakang mata, serta sensitif terhadap cahaya.

3. Arteritis temporal

Arteritis temporal merupakan kondisi saat arteri di kepala dan leher meradang. Selain nyeri otot, kondisi ini juga menyebabkan sakit kepala parah di salah satu sisi kepala.

Sementara itu, beberapa gejala lain, termasuk kelelahan, nyeri rahang, serta nyeri pada area pelipis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com