Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Karbohidrat Bisa Bikin Berat Badan Bertambah?

Kompas.com - 12/09/2023, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Sebab, karbohidrat merupakan sumber untuk beberapa vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk berkembang.

Di dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa, sejenis gula yang memberi makan sel, jaringan, organ, dan otak.

Tanpa karbohidrat yang cukup dalam makanan, tubuh mulai memecah otot atau lemak untuk energi, meskipun otak tidak dapat dengan mudah menggunakan sumber bahan bakar ini.

Dengan kata lain, mengurangi karbohidrat merupakan proses yang tidak efisien bagi tubuh.

Selain itu, mengurangi karbohidrat juga dapat menyebabkan kabut otak dan kelesuan, sehingga berpotensi menyebabkan Anda mengonsumsi lebih banyak makanan.

Baca juga: Makanan Karbohidrat Satu Ini Cocok untuk Menurunkan Berat Badan, Apa Itu?

Berapa banyak karbohidrat yang dikonsumsi per hari?

Dilansir dari Healthline, pedoman diet untuk orang Amerika merekomendasikan agar Anda mengonsumsi 45-65 persen kalori harian dari karbohidrat.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), nilai harian untuk karbohidrat adalah 275 gram per hari ketika porsi makan makanan mengandung 2.000 kalori.

Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan dengan mengurangi karbohidrat, pastikan makanan yang dikurangi adalah karbohidrat yang tidak sehat.

Misalnya, gandum olahan dan gula tambahan.

Pasalnya, untuk mendapatkan manfaat metabolik potensial dari diet rendah karbohidrat, Anda juga perlu membatasi sumber karbohidrat lainnya.

Di sisi lain, menjaga porsi karbohidrat adalah ide pilihan terbaik.

Pilihlah beberapa sumber makanan karbohidrat yang sehat, yakni karbohidrat berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Jika hanya mengurangi karbohidrat tanpa memperhatikan makanan lainnya, Anda mungkin tidak akan mendapatkan hasil yang terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com