Jika memiliki penyakit hati, kemungkinan besar dokter akan menyarankan untuk melakukan tes ini lebih sering selama pengobatan allopurinol.
Biasanya, tubuh akan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh allopurinol setelah dokter menghentikan penggunaan obat tersebut.
Baca juga: Pantangan bagi Penderita Asam Urat, Hindari 7 Jenis Makanan Berikut
Beberapa orang yang mengonsumsi allopurinol, melaporkan bahwa mereka mengalami masalah pada otot.
Masalah otot tersebut seperti nyeri otot dan miopati. Miopati membuat otot bekerja kurang efektif.
Meski begitu, efek samping ini tidak umum terjadi.
Adapun gejala miopati antara lain:
Cara mengatasi efek samping
Jika mengalami nyeri otot atau gejala miopati saat mengonsumsi allopirunol, sebaiknya segera bicarakan kepada dokter untuk mendapatkan keputusan yang tepat.
Baca juga: Minum Simvastatin dan Allopurinol untuk Kolesterol dan Asam Urat, Bisakah Tanpa Resep?
Faktanya, ruam kulit ringan adalah salah satu efek samping paling umum yang dilaporkan.
Namun, ruam kulit saat mengonsumsi allopurinol bisa menjadi serius dan bahkan mengancam nyawa meski kasusnya jarang terjadi.
Biasanya, ruam kulit yang disebabkan oleh allopurinol berupa benjolan datar atau menonjol di kulit, mungkin juga terlihat munculnya ruam seperti sisik. Benjolan tersebut juga bisa melepuh atau mengelupas.
Cara mengatasi efek samping
Segerakan memberi tahu dokter jika mengalami ruam kulit atau gejala yang disebutkan di atas saat minum obat allopirunol.
Baca juga: Ramai soal Obat Tong Mai Dan Disebut Berbahaya bagi Ginjal, Ini Kata Ahli dan BPOM
Rambut rontok bisa disebabkan karena efek samping allopurinol. Meski begitu, ini bukan kasus yang umum terjadi.
Efek samping dari allopurinol tidak selalu memunculkan gejala awal berupa rambut rontok. Contohnya, rambut bisa saja tampak menjadi lebih tipis dari biasanya.