Seperti bentuk komet pada umumnya, Nishimura memiliki inti berwarna kehijauan dan ekor gas atau debut.
Kendati demikian, jelas atau tidaknya bagian-bagian komet tersebut bergantung pada kondisi pengamatan, serta seberapa jauh Nishimura dari Matahari.
Sebab, menurut Agus, komet yang semakin dekat dengan Matahari akan semakin sulit untuk terlihat dari planet Bumi.
Saat Matahari masih menyinari Bumi, sinar terangnya akan membuat komet sulit untuk terlihat.
"Mirip seperti berusaha melihat kunang-kunang di sekitar lampu mercusuar. Sinar kunang-kunang tersilaukan cahaya mercusuar," lanjutnya.
Baca juga: Komet Bermassa 500 Triliun Ton Mengarah ke Bumi, Berbahayakah?
Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), komet Nishimura ditemukan astronom amatir Hideo Nishimura secara tidak sengaja.
Hideo Nishimura menemukan komet ini saat tengah memotret langit malam menggunakan kamera digital dengan eksposur 30 detik pada 11 dan 12 Agustus 2023 di Kakegawa, Jepang.
Sejak itu, kecemerlangan komet dengan nama resmi C/2023 P1 (Nishimura) ini semakin meningkat, bahkan jalur melintasnya berhasil dipetakan.
Dikutip dari Earthsky, pada 28 Agustus 2023, NASA membuat perhitungan orbit baru yang menunjukkan komet Nishimura mengorbit Matahari setiap 520 tahun.
Hal itu membuktikan bahwa Nishimura adalah komet lokal yang menjadi bagian dari tata surya, bukan komet antarbintang.
Pengamatan lain turut melaporkan, komet ini akan terus bertambah terang dan ekornya akan bertambah panjang saat mendekati Matahari.
Pada akhir Agustus dan awal September 2023, Nishimura sedang melakukan tur konstelasi atau rasi bintang, mulai dari Gemini dan berpindah ke Cancer.
Benda langit ini akan melintasi Leo pada pertengahan September, dan mengunjungi Virgo pada paruh kedua September 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.