Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Grup Wagner di Rusia Usai Yevgeny Prigozhin Tewas?

Kompas.com - 28/08/2023, 13:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Operasional Wagner akan berjalan normal

Peneliti senior di Royal United Services Institute (Rusi) Joana de Deus Pereira mengatakan bahwa kematian Prigozhin mungkin akan membawa perbaikan pada kelompok Wagner.

“Organisasi ini mungkin akan bertahan di masa depan dengan nama lain, namun mereka telah membuktikan bahwa mereka mempunyai kapasitas untuk beradaptasi dan berubah,” katanya, seperti dilaporkan oleh BBC (26/8/2023).

Selain terlibat dalam perang melawan Ukraina, Wagner juga ikut membantu pemerintah Putih di Suriah, Mali, Republik Afrika Tengah dan Libya. Mereka dijanjikan mendapat imbalan berupa hak pertambangan.

Analis keamanan di Dewan Atlantik Ruslan Trad menyatakan bahwa Wagner Group sangat memahami pertahanan negara lawan sehingga operasi mereka tidak akan terganggu kematian Prigozhin.

“Para komandan yang ditempatkan di Suriah, atau Republik Afrika Tengah atau Mali, mereka sudah memiliki teladan yang sangat baik di sana dan mereka memiliki kebebasan untuk bertindak,” katanya.

Trad menyebut, Wagner memiliki sumber daya dan orang yang cukup untuk beroperasi. Selain itu, kelompok tersebut memiliki hubungan baik dengan intelijen Rusia. Ini akan membantu aktivitas mereka.

Baca juga: Yevgeny Prigozhin, Bos Wagner Rusia Diduga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat, Ini Respons Tokoh Dunia

Pimpinan pro-Rusia

Trad juga menambahkan bahwa kematian Prigozhin kemungkinan akan membuat seseorang yang memiliki koneksi dengan militer Rusia diangkat untuk memimpin Wagner.

Koneksi ini membuat pemimpin baru Wagner tidak akan memberi tantangan langsung kepada pemerintahan Putin. Namun, orang yang menggantikan Prigozhin harus memiliki uang yang cukup guna mendanai operasional organisasi.

“Mereka akan mencoba mencari pemodal baru karena Prigozhin adalah orang utama yang mempunyai uang di sana,” kata Trad.

Sementara itu, profesor di Fakultas Urusan Keamanan Internasional, National Defense University (NDU) AS David Ucko menjelaskan bahwa pemimpin baru Wagner yang lebih pro-Rusia akan mengubah tindakan kelompok tersebut.

“Jika (Grup Wagner) diambil alih oleh pemimpin yang lebih patuh dan pro-Rusia, kemungkinan besar kelompok tersebut akan mempertahankan jenis kegiatan yang awalnya dianggap buruk,” katanya, seperti dikutip dari The Cipher Brief (25/8/2023).

Menurut Ucko, tentara bayaran akan mendukung pemerintah dalam melawan ancaman keamanan suatu negara. Perlawanan ini termasuk membantu Rusia melawan dominasi negara Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com