Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif dan Kronologi Pria Bunuh Dosen UIN Raden Mas Said di Sukoharjo

Kompas.com - 26/08/2023, 07:19 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pelaku rencanakan pembunuhan

Setelah itu, pelaku merasa dendam dan ingin melampiaskannya dengan merencanakan pembunuhan kepada WDS.

DF menunggu sampai dua hari hingga tepatnya pada Rabu (23/8/2023) malam, ia membawa pisau pemotong daging dari rumah untuk membunuh WDS.

Pelaku juga mengenakan sarung tangan medis dan buff penutup wajah yang disimpan di rumahnya.

Setelah itu, DF berjalan kaki dari rumahnya di Dukuh Taru, Desa Tempel, Gatak menuju tempat tinggal WDS.

Sesampainya, DF mencoba masuk dengan memanjat rumah korban.

“Masuk dari pagar naik ke atap depan samping naik di belakang ada tandon, dari situ masuknya,” kata DF.

Setelah berhasil masuk rumah, DF melihat WDS sedang tertidur di atas kasur yang terletak di ruang tamu.

Baca juga: Motif dan Kronologi Suami Bunuh Mantan Istri Tepat di Depan Anak Mereka

Pelaku ancam korban

DF yang sudah berada di dalam rumah WDS menempelkan pisau yang dibawanya ke leher korban agar diam dan tidak berteriak.

Saat itu, WDS kaget dan ingin berteriak. Sehingga, DF menekan leher korban sampai merasa lemas.

Karena lemas, DF melepaskan ibu jari yang menekan leher WDS secara perlahan.

Sambil melepas tekanan pada leher WDS, DF berkata “Kamu pilih diam dan tak (aku) biarkan hidup atau kamu berteriak dan tak (aku) habiskan sekarang”.

Namun, WDS justru berteriak dan berusaha merebut pisau pemotong daging milik DF.

DF merasa emosi dan kemudian menganiaya WDS dengan pisau yang dibawanya sampai korban meninggal dunia.

Baca juga: Apakah Ambil Motor Korban Kecelakaan di Kepolisian Dikenakan Biaya?

Pelaku hilangkan barang bukti

Sigit mengatakan, DF membakar pakaian yang ia kenakan setelah menghabisi WDS di sekitar lokasi.

Selain itu, DF juga membuang pisau yang digunakan dalam aksi pembunuhan itu ke sungai Blimbing.

DF diketahui juga mengambil barang berharga milik korban seperti telepon genggam, sejumlah uang tunai, dan laptop.

“Pembunuhan berencana. Memang sudah direncanakan sebelumnya. Untuk ancaman maksimal hukuman mati,” jelas Sigit.

Baca juga: Motif dan Kronologi Pemuda di Depok Bunuh Ibu dan Lukai Ayah Kandungnya

(Sumber: Kompas.com/Labib Zamani | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com