Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Mujair Disebut Perlu Dihindari karena Bahayanya Ancam Satu Keluarga, Benarkah?

Kompas.com - 15/08/2023, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebutkan bahwa ikan mujair berbahaya bagi satu keluarga sehingga perlu dihindari beredar di media sosial.

Lewat video di akun TikTok ini, Minggu (16/7/2023), seorang warganet mewanti-wanti agar menghindari mengonsumsi ikan mujair yang sering dijadikan lauk karena berbahaya bagi satu keluarga.

"Bahayanya bisa ancam satu keluargaTolong hindari ikan air tawar yang sering dijadikan lauk ini. Ikan air tawar yang dimaksud adalah ikan mujair," ujar pengunggah.

Menurutnya, ikan mujair mengandung zat berbahaya dalam tubuhnya. Kandungan tersebut, seperti lemak buruk atau omega-6 yang tinggi, kontaminasi zat kimia, seperti antibiotik, pestisida, dibutyltin, dan dioxin.

Pengunggah mengatakan, kandungan tersebut dapat memicu obesitas, alergi, asma, gangguan metabolik, bahkan kanker pada manusia jika dikonsumsi dalam waktu lama.

Selain itu, sistem peternakan ikan mujair disebut pengunggah juga kurang mementingkan kualitas. Ikan ini bahkan disebut memakan kotorannya sendiri.

Hingga Senin (14/8/2023), video tersebut telah tayang sebanyak 3,6 juta kali dan disukai 39.600 pengguna TikTok.

Lantas, benarkah ikan mujair perlu dihindari karena berbahaya bagi kesehatan?

Baca juga: Ikan Kakatua Diimbau Tak Dimakan karena Berisiko, Apa Akibatnya?


Kandungan ikan mujair

Dokter ahli gizi di Tangerang Selatan Tan Shot Yen mengatakan, informasi mengenai kandungan zat berbahaya dalam ikan mujair tersebut tidak benar.

"Sama sekali salah," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Tan menuturkan, ikan mujair justru tinggi akan protein baik. Kandungan tersebut sama seperti yang ada pada ikan lele dan nila.

Meski begitu, ia menyebutkan bahwa kandungan omega-3 pada ikan dapat rusak jika dimasak dengan cara digoreng.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Saat Manusia Berhenti Menangkap Ikan?

Sebagai alternatif, Tan menyarankan agar ikan dimasak dengan cara lain, seperti dipepes, dimasak kuah, gulai, kari, dibakar, atau diolah menjadi panganan lain, seperti otak-otak.

Selain itu, ia juga menyarankan agar konsumen memastikan ikan mujair yang dikonsumsi dalam keadaan segar dan tidak berformalin.

Berikut ciri ikan yang segar:

  • Mata menonjol dengan pupil hitam cerah mengkilat dan selaput mata jernih.
  • Insang berwarna merah cerah.
  • Daging berwarna cerah dengan sedikit kemerahan di bagian tulang belakang.
  • Permukaan kulit berwarna cerah dengan tekstur elastis dan berbau segar.
  • Ikan yang dipegang akan terlihat lemas lunglai.

Baca juga: 6 Jenis Ikan yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com