Sementara itu, dalam siaran pers pada Selasa (1/8/2023), Asosiasi Universitas Somalia menegaskan belum menunjuk atlet untuk berkompetisi di ajang internasional tersebut.
Investigasi Kementerian Pemuda dan Olahraga pun menyatakan, tidak ada Asosiasi Olahraga Universitas Somalia terdaftar yang mengirim Nasra Abukar Ali ke China.
Oleh karena itu, Kementerian akan menindak secara hukum Ketua Federasi Atletik Somalia dan pihak terlibat yang bertanggung jawab atas pemalsuan asosiasi olahraga.
Tak sampai di situ, Federasi Atletik Somalia bahkan dilaporkan setuju untuk turut menyelidiki pemilihan Nasra Abukar Ali sebagai wakil negara.
Baca juga: Penjelasan Panpel Indonesia International Marathon soal Hadiah untuk Pelari Asing
Kasus Nasra Abukar Ali bukan kali pertama Somalia memicu kontroversi dengan pilihan atlet di ajang atletik internasional.
Pada 2016, Maryan Nuh Muse pada ajang Olimpiade Rio berlari dengan waktu lambat, yakni 1 menit 10,14 detik di nomor 400 meter.
Padahal, rata-rata catatan waktu untuk acara tersebut adalah sekitar 48 detik.
Namun, kala itu, banyak yang memujinya lantaran berusaha mengikuti perlombaan dan menentang kondisi sulit yang dihadapi oleh wanita Somalia.
Ada pula Zamzam Mohamed Farah di Olimpiade London pada 2012, yang mencatat waktu 1 menit 20,48 detik, sekitar 30 detik di belakang pemenang.
Dia bahkan dilaporkan menerima ancaman pembunuhan sepanjang pertandingan dari beberapa orang di Somalia, yang percaya bahwa wanita tidak boleh berpartisipasi dalam olahraga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.