Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zhanna Samsonova, Influencer Vegan yang Meninggal Dunia Usai Diet Ekstrem

Kompas.com - 02/08/2023, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Melalui akun media sosialnya, Samsonova mengaku dirinya hanya makan nangka dan durian.

"Saya menyukai diri saya yang baru dan tidak pernah beralih ke kebiasaan yang saya lakukan sebelumnya," ujar dia.

Selain buah-buahan, Samsonova juga mengonsumsi kecambah biji bunga matahari dan smoothie.

Samsonova mengaku mengikuti diet makanan mentah setelah melihat rekan-rekannya yang terlihat lebih tua daripada usia mereka karena junk food.

"Saya makan makanan sederhana, meskipun saya memiliki banyak pengalaman sebagai koki makanan mentah. Saya suka membuat resep sendiri dan menginspirasi orang untuk makan lebih sehat," ungkap Samsonova.

Namun, banyak dari teman-temannya yang percaya bahwa pola makannya itulah yang merengut nyawa Samsonova.

Baca juga: Diet Vegan Disebut Bikin Badan Jadi Lemas, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

Kelelahan dan sulit berjalan

Sebelum meninggal, seorang teman Samsonova, Olga Chernyaeva pernah melihatnya beberapa bulan silam di Sri Lanka.

Saat itu, Samsonova terlihat kelelahan dengan kaki yang membengkak serta mengeluarkan getah bening.

"Kakinya bengkak, sungguh menakjubkan dia masih bisa bergerak. Saya pikir dia melakukan (diet) dengan rasa sakit," ujarnya, dilansir dari Daily Mail.

Chernyaeva sempat menyarankan Samsonova agar memeriksakan diri ke dokter dan melakukan tes.

“Mereka mengirimnya pulang untuk mencari pengobatan. Namun, dia melarikan diri lagi. Ketika saya melihatnya di Phuket, saya merasa ngeri," katanya.

Chernyaeva menyakini bahwa Samsonova meninggal dunia setelah tidak berhasil mencari pengobatan.

Baca juga: Hari Vegan Sedunia 1 November, Sejarah dan Peringatannya

Bahaya diet makanan mentah

Diet makanan mentah memiliki banyak manfaat bagi tubuh, termasuk penurunan berat badan, peningkatan kesehatan jantung, dan penurunan risiko diabetes.

Namun, jika dilakukan tanpa perencanaan yang tepat, diet ini justru dapat membahayakan.

Dikutip dari Healthline, diet makanan mentah bisa berisiko si penderita mengalami kekurangan kalsium dan Vitamin D.

Diet ini juga bisa meningkatkan B12 suboptimal yang mengakibatkan anemia, kerusakan sistem saraf, kemandulan, dan penyakit jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan awal bulan ini di Journal of Nutrition menemukan bahwa 100 persen peserta dengan pola makan vegan mentah menelan kurang dari 2,4 mcg vitamin B12 yang direkomendasikan per hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

Tren
Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Tren
Menko PMK Usul Korban Judi Online Jadi Penerima Bansos, Apa Alasannya?

Menko PMK Usul Korban Judi Online Jadi Penerima Bansos, Apa Alasannya?

Tren
Termasuk Infeksi yang Sangat Menular, Apa Itu Penyakit Difteri?

Termasuk Infeksi yang Sangat Menular, Apa Itu Penyakit Difteri?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com