Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Oppenheimer dan Goeransson

Kompas.com - 26/07/2023, 05:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH mencoba mengulas film Oppenheimer pada sisi filsafat (Oppenheimer dan Bhagavad Gita) dan pada sisi intrik politik (Oppenheimer dan Prometheus), maka kini saya mencoba membahas sisi musik film Oppenheimer.

Sejak mengenal mahakarya musik-film John Williams dan Ennio Morricone, saya tidak mudah terpesona oleh para penggubah musik sinematografi.

Namun ketika menonton film Oppenheimer yang disutradarai Christopher Nolan, terus terang saya terpesona oleh musik film yang saya tidak tahu siapa penggubahnya.

Dari informasi yang ditayangkan setelah film Oppenheimer berakhir, baru saya tahu bahwa sang penggubah soundtrack film hebat tersebut adalah Ludwig Goeransson yang awal namanya kebetulan atau tidak kebetulan sama dengan Ludwig van Beethoven.

Sebelum “Oppenheimer”, Goeransson sudah pernah bekerja sama dengan Nolan menggarap soundtrack film “Tenet”. Bahkan pada 2019, Goeransson sudah memenangkan Oscar untuk Black Panther sebagai musik film terbaik.

Ternyata pemusik hebat kelahiran Swedia ini sepaham dengan saya dalam mengagumi mahakarya John Williams dan Ennio Morricone.

Goeransson juga mengaku terinspirasi oleh suita The Planets-nya Gustav Holst. Dalam menggarap musik Oppenheimer terasa Goeransson menempuh jalur music concrete rintisan Schaeffer dan Varese yang sudah digunakan dalam ”Tenet” dengan rekaman suara truk diolah secara elektronik.

Ulah tersebut agak mirip Arthur Honneger memanfaatkan suara orkestra simfoni melukiskan suara lokomotif pada Pacific 231.

Di Oppenheimer, Goeransson mendayagunakan alat musik biolin dengan segala kemungkinan teknik vibrato, repetisi gesek dan mikrotonal glissandi sebagai ungkapan kepribadian kolerik rasional-intelektual bercampur melankoli emosional Oppenheimer.

Goeransson juga mengerahkan segenap perbendaharaan suara alat musik orkestral termasuk pianoforte maupun syntheziser demi melukiskan “suara” partikel dan mekanika kuantum sampai ledakan nuklir.

Namun Goeransson sengaja menghindari suara instrumen drum demi menghindari kesan militeristik yang tidak diharapkan Nolan hadir pada film Oppenheimer.

Setelah jungkir balik dan babak belur menggubah lalu merekam soundtrack Oppenheimer dalam waktu lima hari, Ludwig Goeransson mengomentari mahakaryanya sendiri sebagai berikut:

In the end, we recorded music that surpassed what I believed to be humanly possible. The perplexing visuals of spinning atoms drove forty violins into a breathtaking frenzy, while courtroom scenes were scored with the intensity of a battlefield. The music’s extreme dynamic shifts, travelling from the depths of an intimately personal journey to the brink of utter destruction, are drastic, disorientating, and jarring”.

Menurut pendapat pribadi saya, mahakarya musik untuk film Oppenheimer sangat layak membawa Ludwig Goeransson kembali menerima anugerah Oscar seperti dahulu pada 2019 untuk Black Panther.

Namun di sisi lain, saya tetap sadar bahwa para anggota dewan juri Academy of Motion Picture Arts and Science belum tentu memiliki selera yang sama dengan selera saya yang sudah barang tentu masing-masing memang lebih cenderung subyektif ketimbang obyektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com